25 C
Semarang
Thursday, 19 December 2024

Bermain Peran Mudahkan Belajar Sistem Peredaran Darah Manusia

Oleh : Dra Siti Noor Chasanah Sumarhati

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PELAKSANAAN pembelajaran setelah meredanya pandemi Covid-19 membutuhkan strategi yang tepat. Untuk mengembalikan semangat dan konsentrasi peserta didik, salah satu metode pembelajaran dengan menggunakan Seni Peran.

Hal ini supaya seluruh peserta didik terlibat langsung dalam proses belajar. Terutama pada mata pelajaran Biologi, khususnya pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia.

Bermain Peran dalam pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia dimaksudkan seluruh siswa dapat memerankan seluruh sistem dan prosesnya. Ada delapan siswa memerankan ruang jantung, dua siswa memerankan aorta, sembilan belas orang sebagai bembuluh darah baik kelompok arteri maupun vena.

Satu berperan sebagai paru-paru, dua siswa berperan sebagai alveolus, dua siswa berperan sebagai kepala atau Caput, dan dua siswa sebagai sel tubuh.

Materi Sistem Peredaran Darah Manusia mencakup organ peredaran darah dan fisiologi sistem peredaran darah. Di antaranya adalah jantung, pembuluh darah, dan paru-paru, sebagai tempat bertukarnaya senyawa carbon dioksida dan oksigen, serta proses peredarannya.

Pada awal pembelajaran sistem peredaran darah, guru menyampaikan bagaimana cara bermain dan aturan main pada sistem peredaran darah. Guru juga menyiapkan kertas karton yang bertuliskan O2, CO2, serta membuat kalung bergantung kertas bertuliskan organ tubuh dan nama seluruh pembuluh darah. Selanjutnya mengelompokkan peserta didik berdasarkan kelompok-kelompok perannya.

Kelompok-kelompok peran tersebut menempatkan diri yang disesuaikan dengan posisi organ aslinya pada tubuh manusia. Jantung terdiri atas empat ruangan yang masing-masing ruangan diwakili oleh dua peserta, yang satu menerima darah, dan yang satu lagi menyerahkan darah ke saluran berikutnya.

Proses peredaran darah dimulai dari ruang jantung bilik kiri. Salah satu peserta memegang kertas karton yang tertuliskan O2 kemudian menyerahkan kertas tersebut kepada peserta berkalung kertas bertuliskan Aorta.

Karton O2 dari aorta diserahkan pada siswa yang berperan sebagai pembuluh darah arteri ke seluruh tubuh dan arteri yang menuju ke kepala. Selanjutnya menuju ke arteriola dan pembuluh kapiler arteriola untuk diserahkan pada sel tubuh. Siswa yang berperan sebagai sel tubuh penerima O2 akan mengucapkan “melakukan kegiatan metabolisme dan oksidasi”. Sementara siswa yang satu lagi mengucapkan “mengeluarkan CO2” sambil menyerahkan kertas karton bertuliskan CO2 kepada siswa yang berkalung venula. Berturut-turut kertas karton tadi diserahkan pada vena,vena cava inferior dan vena cava superior yang berasal dari kepala menuju serambi kanan.

Dari siswa yang berkalung serambi kanan menyerahkan kertas bertuliskan CO2 kepada siswa berkalung bilik kanan melewati siswa yang berkalung valvula trikuspidalis. Kertas karton CO2 diserahkan dari bilik kanan untuk diserahkan pada siswa yang berkalung arteri pulmonalis untuk dibawa menuju paru-paru. Di paru-paru, siswa yang akan mengganti kertas yang bertuliskan CO2 dengan kertas yang bertuliskan O2 dan diserahkan pada siswa yang berkalung vena pulmonalis untuk dibawa ke serambi kiri. Dari serambi kiri kertas diserahkan pada siswa yang berkalung bilik kiri melewati siswa yang berkalung valvula bikuspidalis.Permainan peran sistem peredaran darah manusia berakhir di bilik kiri tempat dimana bermain peran tadi dimulai.

Siswa dipersilahlkan bertepuk tangan sebagai tanda berakhirnya sebuah permainan peran. Selanjutnya guru mengevaluasi hasil bermain peran yang dilakukan oleh seluruh siswa di kelas XI MIPA 1. Siswa berturutan untuk menceritakan perjalanan sistem peredaran darah. Guru menggarisbawahi jawaban siswa dan menyempurnakan jawaban para siswa. (igi2/ida)

Guru SMAN1 Wonosegoro, Kabupaten Boyolali


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya