RADARSEMARANG.COM, TUJUAN pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam Bab II pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Karakter yang terbangun dari pembiasaan pada proses pembelajaran melalui sarana dan prasarana yang tersedia, diharapkan mampu membentuk generasi yang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada dunia pendidikan saat ini.
Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini, Merdeka Belajar.
Salah satu pilar pelajar Pancasila adalah pembentukan karakter kreati. Menurut Supriyadi (1994) Pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.
Sedangkan menurut Berdasarkan pemikiran di atas, pembentukan karakter siswa dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI SMK Negeri 1 Semarang, mengajak siswa membuat poster yang memperkenalkan produk pangan local yang selama ini belum dikenal masyarakat sebagai bahan pangan alternative yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Pembelajaran ini diawali dari pengenalan pada paragraph deduktif dan induktif melalui wacana eksposisi. Disajikan wacana eksposisi tentang penemuan penemuan terbaru yang ada di masyarakat.
Selanjutnya, siswa dapat menemukan jenis paragraph serta menemukan kalimat utama pada tiap paragraph, dengan pertanyaan pematik ”Dalam satu paragraph yang baik terdapat berapa ide pokok?”, dan “ Ide pokok tersebut dijabarkan dalam ide ide penjelas, berapa minimal kalimat penjelas?”.
Melalaui pertanyaan pematik ini diharapkan siswa terbantu unruk memahami paragraf beserta ide pokok pada wacana eksposisi. Menggunakan metode pembelajaran berdiskusi dalam menemukan jawaban jawaban berdasarkan pertanyaan pematik guru.
Pertanyaan pematik selanjutnya adalah, “Sebutkan permasalah permasalahan apa yang terjadi disekitarmu yang perlu mendapat solusi segera?”. Hal ini memunculkan beragam jawaban.
Siswa diminta menyampaikan jawaban berupa fakta dan berupa opini tentang masalah yang terjadi di daerah mereka atau disekitar tempat tinggal mereka. Selajutnya, pilihlah salah satu persoalan yang paling mendesak untuk segera ditangani masyarakat maupun pemerintah.
Guru membangun ide siswa dengan melontarkan pertanyaan pematik, “Sumber pangan pokok Masyarakat di Indonesia tidak hanya dari beras saja, jelaskan sumber pangan lain yang ada di sekitarmu yang dapat dikonsumsi selain beras? Selanjutnya siswa berdiskusi untuk menentukan sumber pangan lain selain beras, mereka mengemukakan disertai dengan alasan yang mendukung opini mereka, dan masing masing kelompok menyampaikan argumentasi mereka masing masing.
Dari argumentasi siswa guru bersama siswa menyimpulkan, bahwa apa yang mereka sampaikan adalah benar, disertai dengan tambahan informasi guru. Kemudian siswa secara individu di meinta memahani tentang beras analog, apa itu beras analag, bagaimana bentuknya, apakah bahan bakunya dan pengolahannya.
Pada akhir proses pembelajaran siswa diminta membuat poster sesuai dengan kreativitas mereka masing masing, dengan tema beras analog. Setiap siswa diberikan kebebasan dalam berkreasi untuk menerjemahkan dalam gambar tentang beras analag.
Meskipun dengan tema yang sama tidak ada satupun yang menggamar poster sama, karena siswa memiliki asumsi dan kreativitas yang tidak sama. Dengan semangat Merdeka belajar, siswa berkreativitas dan memunculkan ide yang kreatif dan unik dalam membuat poster manual dengan kertas gambar untuk memperkenalkan produk pangan local yang ada di Indonesia. (ko2/zal)
Guru SMKN 1 Semarang