26 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Optimalkan Kemampuan Guling Depan dan Belakang dengan TGT

Oleh : Mugiyono, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Senam lantai merupakan salah satu jenis rumpun senam. Senam lantai dilakukan dengan gerakan di lantai dan menggunakan matras sebagai alasnya. Penggunaan matras bertujuan untuk mengurangi cedera. Karena, senam lantai dilakukan tanpa menggunakan alat.

Menurut Agus Margono (2009:79), senam lantai adalah latihan senam yang unsur-unsur gerakannya terdiri dari melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.

Senam lantai mempunyai beberapa gerakan dasar. Seperti sikap lilin, berguling ke depan, berguling ke belakang, handstand, dan lain sebagainya. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai peserta didik kelas IV adalah berguling ke depan dan belakang.

Gerakan berguling ke depan dilakukan dengan menggunakan bagian atas belakang badan. Sedangkan gerakan berguling ke belakang diawali dengan posisi jongkok dan kedua kaki ditekuk di depan dada. Setelah mempelajari senam lantai, peserta didik diharapkan mampu melakukannya secara berkala.

Ada beberapa manfaat yang bisa didapat peserta didik yaitu memperkuat otot, menjaga keseimbangan, dan membuat aliran darah menjadi lebih lancar.

Realita yang terjadi di SD Negeri 02 Kajen, masih ada beberapa peserta didik yang belum berani untuk berguling ke depan maupun belakang. Badan peserta didik sangat kaku saat diarahkan. Peserta didik kurang percaya diri dan malu saat berguling ke depan dan belakang.

Hal ini dikarenakan senam lantai merupakan olahraga secara individual. Ketika satu orang sedang praktik, maka akan menjadi pusat perhatian teman-teman yang lain. Untuk itu, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang bisa membuat peserta didik merasa lebih rileks saat pembelajaran materi senam lantai.

Salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan adalah model Teams Games Tournament (TGT). Menurut Saptono (2009:28), model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokan peserta didik dengan tingkat kemampuan yang berbeda ke dalam kelompok kecil secara kolaboratif.

Berikut sintak model pembelajaran TGT. Pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya, guru menjelaskan alur permainan. Langkah berikutnya, peserta didik berkelompok sesuai dengan kemampuan dalam melakukan senam lantai.

Tiap kelompok diberi waktu untuk berlatih berguling ke depan dan belakang. Peserta didik dalam satu kelompok saling membantu dan menyemangati peserta didik lain yang belum berani. Setelah waktu selesai, tiap kelompok melakukan guling depan dan belakang.

Untuk kelompok yang melakukan guling depan dan belakang paling tepat yang memainkan permainan. Langkah terakhir, guru memberikan penguatan bahwa tidak ada yang sulit dilakukan. Guru juga memberikan apresiasi pada semua peserta didik yang berani mencoba gerakan berguling ke depan dan belakang.

Sekaligus apresiasi pada peserta didik yang tidak mengejek temannya yang belum bisa melakukan dengan gerakan yang tepat.

Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran senam lantai. Penilaian secara berkelompok mampu mengurangi ketegangan peserta didik yang belum berani. Bagi peserta didik yang sudah menguasai mampu menyemangati dan membantu berlatih.

Kerja sama ini juga meningkatkan kemampuan sosialisasi peserta didik. Hasilnya, semua peserta didik berani praktik berguling ke depan dan belakang. Rata-rata peserta didik sudah melakukan dengan cara yang benar. Hanya ada beberapa yang belum lurus ketika berguling. (kj2/lis)

Guru PJOK SDNi 02 Kajen, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya