28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Asyiknya Belajar Sejarah Nabi dengan Metode “Reading Guide“

Oleh : Moh. Ziadul Haq, S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD merupakan mata pelajaran yang sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Materi dalam mencakup beberapa materi, di antaranya materi sejarah nabi.

Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tersebut biasanya dilakukan dengan metode ceramah atau bercerita, sehingga terkadang peserta didik bosan dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga persentase keberhasilan pembelajaran belum tercapai.

Salah satu indikator keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari ketercapaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Keberhasilan ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu tingkat pemahaman dan penguasaan materi yang diberikan oleh guru (Sudjana, 2006: 8).

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian Kompetensi Dasar 3.13 “Memahami kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.”, kelas Va SD Negeri Jrebengkembang dari 20 peserta didik yang mendapatkan nilai di atas KKM hanya 45 persen (9 anak dari 20 peserta didik). Untuk itu, penulis melakukan perbaikan dengan menggunakan metode pembelajaran reading guide.

Secara bahasa, reading guide terdiri atas dua kata, yaitu reading dan guide. Reading mempunyai arti membaca atau melihat catatan, sedangkan guide mempunyai arti panduan atau petunjuk. Metode reading guide adalah metode yang memandu siswa untuk membaca materi dengan panduan yang disiapkan oleh guru dengan waktu yang sudah ditentukan, di sisi lain guru juga memberi pertanyaan yang membahas seputar materi yang telah dibaca.

Menurut Hisyam Zaini (2008:8), reading guide adalah panduan membaca. Dalam beberapa kesempatan sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas, karena banyaknya materi yang harus diselesaikan. langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide adalah sebagai berikut: menentukan bacaan yang akan dipelajari, membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik, dan membatasi aktivitas dengan waktu tertentu.

Metode reading guide ini lebih mengutamakan aktivitas siswa dalam materi, peserta didik membaca bacaan dengan fokus, lalu mengolah dan melaporkan informasi dari sumber belajar. Proses pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan. Yang paling utama adalah para siswa lebih fokus pada materi pokok, karena mereka secara langsung dibimbing dan diberi pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran reading guide, di antaranya: guru menentukan bacaan yang akan dipelajari oleh peserta didik, guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang dapat diisi oleh peserta didik dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi, guru membagi bahan bacaan dilanjutkan siswa membaca bacaan yang telah dibagi secara bertahap atau dua alinea lalu diselingi beberapa pertanyaan kepada peserta didik.

Dalam tahapan ini diulangi beberapa kali sampai bacaannya selesai, guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik, dan pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan secukupnya, serta guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

Setelah menerapkan metode reading guide pada siswa kelas Va, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Dari hasil tes yang dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar, serta dengan membandingkan data awal sebelum menggunakan metode reading guide terbukti mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari: pertama, frekuensi ketuntasan hasil belajar individual siswa mengalami peningkatan.

Jumlah siswa yang tuntas berdasarkan data awal sebanyak 11 peserta didik, setelah dilaksanakan dengan mengunakan metode reading guide meningkat menjadi 19 peserta didik . Kedua, persentase ketuntasan klasikal siswa mengalami kenaikan. Berdasarkan data awal siswa yang tuntas secara klasikal sebesar 45 persen dan setelah perbaikan hasil tes siswa yang tuntas secara klasikal sebesar 95 persen. (*)

Guru PAI SD Negeri Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya