29.8 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Analisis SWOT dalam Perencanaan Program Sekolah

Oleh: Sugeng Triatmono, S.E, M.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMRANG.ID, Kepala sekolah sebagai manajer harus mampu mengkondisikan seluruh kegiatan dengan melalui berbagai tahapan seperti perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan tindak lanjut.

Menurut Abdul Majid (2009:15) perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan akan sangat menentukan tingkat keberhasilan yang akan dicapai.

Perencanaan program sekolah perlu disusun dengan memperhatikan situasi dan kondisi sekolah yang terjadi saat ini. Penyusunan program kerja sekolah menjadi hal yang wajib dilaksnakan bagi seorang kepala sekolah.

Hal tersebut sangat penting mengingat tugas utama seorang kepala sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Program kerja tersebut merupakan pelaksanaan dari visi, misi, dan tujuan sekolah yang dijabarkan dalam dokumen selama satu kalender akademik.

SMP Negeri 2 Karangjambu sebagai sebuah lembaga pendidikan akan menjabarkan seluruh perencanaan program dalam bentuk Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Sekolah ini terletak di dataran tinggi ujung utara Kabupaten Purbalingga. Wilayahnya berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pemalang. Peserta didik yang ada 70 persen berasal dari wilayah Kabupaten Purbalingga dan 30 persen dari wilayah Kabupaten Pemalang.

Dalam menyusun perencanaan program sekolah berusaha menguraikan seluruh sumber daya, daya dukung, keunggulan, dan kelemahan yang dimiliki. Analisis terhadap hal tersebut menggunakan analisis SWOT. Dalam analisis SWOT suatu permasalahan dapat dilihat secara komprehensif.

Mengutip Freddy Rangkuti (2007:19) bahwa analiss SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesss).

Langkah pertama adalah membentuk tim perancang program sekolah yang dilengkapi dengan surat kepututusan dari kepala sekolah. Tim ini melibatkan seluruh urusan seperti wakil kepala sekolah, kurikulum kesiswaan, keuangan, humas, dan tata usaha.

Tim yang dibentuk bertugas melaksanakan analisis program kerja sekolah dan menentukan target program kerja sekolah ke depan. Pembagian tugas yang jelas dalam tim sangat diperlukan untuk memudahkan koordinasi dan pengukuran kinerja.

Tahapan selanjutnya adalah melaksanakan identifikasi masalah ,penentuan target program kerja, menganalisis sumber daya yang dimiliki. Dalam tahapan ini diperlukan dokumen tahun sebelumnya maupaun maupun tahun berjalan. Dokumen tersebut seperti rapor mutu atau rapor pendidikan, Evaluasi Diri Sekolah (EDS), Rencana Kerja Sekolah (RKS), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Data-data yang ada dan fakta yang terjadi diuraikan satu persatu, dicatat secara detail dalam catatan khusus. Item-item yang telah masuk dilaksanakan analisis bersama dengan tim. Hasil dari kegiatan analisis dapat menentukan item-item yang termasuk kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan.

Perlu diketahui bahwa kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal. Faktor internal yang dimiliki oleh sekolah antara lain kurikulum, peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, keuangan, sarana dan prasarana yang dimiliki, output yang dihasilkan, dan program kerja yang telah disusun. Semuanya diidentifikasi dengan teliti. Hasilnya dapat ditentukan apa saja yang merupakan kekuatan dan kelemahan.

Peluang dan hambatan merupakan faktor eksternal. Faktor eksternal berkaitan dengan input pererta didik, kondisi ekonomi masyarakat sekitar, budaya yang berkembang di masyarakat, kondisi sosial masyarakat, potensi sekolah yang menjadi pesaing, tren yang terjadi, perkembangan teknologi dan informasi, dukungan masyarakat atau komite sekolah, pemerintahan desa setempat, dan kebujakan pemerintah. Analisis terhadap faktor eksternal harus dapat menentukan apa saja peluang-peluang yang dapat diambil. Ancaman yang terjadi juga harus dapat diantisipasi.

Dari analisis SWOT yang dilaksanakan pada akhirnya dapat ditentukan target program kerja ke depan yang memunculkan berbagai alternatif pemecahan masalah. Sekolah menentukan perencanaan program kerja kepala sekolah yang selaras dengan visi dan misi.

Seluruh stakehoder dapat digerakkan dan dilibatkan perannya dalam program kerja sekolah. Pada akhirnya sekolah dapat secara maksimal melakukan perencanaan program kerja yang diharapkan akan membawa kemajuan sesuai dengan visi dan misi sekolah. (*)

Kepala SMP Negeri 2 Karangjambu, Kabupaten Purbalingga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya