32 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Membentuk Karakter Religius Melalui Program Pembiasaan Perilaku Religi

OLEH:YUYUN, S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan karakter harus ditanamkan sedini mungkin pada peserta didik seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saat ini guru tidak hanya dituntut memiliki kemampuan sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi harus mampu membentuk karakter peserta didik.

Dalam membentuk karakter peserta didik yang kuat, berakhlak, bertaqwa dan memiliki pengetahuan luas guna mengembangkan potensi diri serta hubungan sosial dalam menumbuhkan kecerdasan emosional peserta didik, pendidikan harus memperhatikan aspek sikap dan perilaku individu, tidak hanya peningkatan pengetahuan saja.

Proses pembentukan karakter merupakan tanggungjawab semua pihak baik guru, orang tua maupun masyarakat melalui lembaga formal di lingkungan sekolah dan lembaga non formal di lingkungan keluarga dan masyarakat. Banyak orang tua mempercayakan pembentukan karakter peserta didik di sekolah. Tetapi terkadang kurang mendapat dukungan secara pribadi ketika di rumah.

Hal tersebut kurang tepat karena pembentukan karakter di sekolah tidak akan sempurna jika tidak adanya kerjasama dengan orang tua. Padahal dalam ilmu pendidikan, keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan terpenting. Sebab dalam lingkungan keluarga memiliki peran sangat penting dalam membentuk karakter maupun dalam perkembangan peserta didik untuk kehidupan selanjutnya yang akan mereka jalani.

Karakter religius merupakan karakter pertama dan utama yang harus ditanamkan kepada peserta didik sejak dini. Yang menjadi dasar ajaran agama dalam kehidupan individu, masyarakat dan bangsa indonesia. Karakter religius bukan terkait dengan hubungan Ubudiyah saja, tetapi menyangkut hubungan antar sesama manusia. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peranan penting dalam menanamkan karakter. Sekolah dasar merupakan lembaga formal yang menjadi pondasi awal peserta didik untuk jenjang berikutnya.

Upaya dalam menumbuhkan kembali pendidikan karakter dapat ditempuh dengan mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan aktivitas keagamaan. Pembiasaan merupakan hal yang sangat penting. Karena seseorang akan berbuat dan berperilaku menurut kebiasaannya. Tanpa pembiasaan hidup seseorang akan berjalan lambat karena harus memikirkan terlebih dahulu apa yang dilakukannya.

Metode pembiasaan diterapkan guru untuk membiasakan peserta didik dengan sifat-sifat terpuji dan baik. Sehingga aktivitas yang dilakukan terekam secara positif. Pembiasaan merupakan metode yang dianggap paling efektif dalam membentuk dan menanamkan karakter religius terhadap peserta didik.

Pembentukan karakter religius yang dilakukan di sekolah melalui kegiatan keagamaan secara rutin dapat dilakukan setiap hari dengan metode pembiasaan.

Metode pembiasaan sendiri merupakan bentuk pendidikan yang pada prosesnya dilakukan secara bertahap dalam membiasakan sifat-sifat baik sebagai rutinitas. Sehingga dapat melaksanakan dengan mudah dan ringan, tidak kehilangan banyak tenaga dan mudah dan tidak mengalami kesulitan melaksanakannya.

Pembiasaan Perilaku Religi (P3R) harus dilakukan secara rutin dan terjadwal dengan baik. Beberapa kegiatan Pembiasaan Perilaku Religi (P3R) yang dapat dilakukan di sekolah antara lain: 1) Membaca Asmaul Husna sebelum masuk kelas, 2) Selalu berdoa ketika mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar, 3) Sholat dhuha berjamaah, 4) Salat dzuhur berjamaah, dan 5) Peringatan hari besar keagamaan lainnya.

Dalam pelaksanaannya, Program Pembiasaan Perilaku Religi (P3R) harus selalu menjadi bagian dari keseharian di sekolah. Sebagai langkah nyata dalam membentuk karakter peserta didik. (kd/fth)

Guru PAIdBP SDN 3 Meteseh, Boja, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya