RADARSEMARANG.COM, Pendidikan nasional salah satu upaya mengembangkan keterampilan berhitung bagi warga masyarakat melalui matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran matematika di sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran matematika menjadi tanggung jawab bersama antara guru dan siswa. Guru dalam merencanakan pembelajaran harus dipikirkan tentang tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran, siswa, media pengajaran, metode pembelajaran, dan waktu belajar.
Dikemukakan Suparman (1997:156), kemampuan mengatur urutan kegiatan pembelajaran, pemilihan metode dan media tertentu serta pembagian waktu dalam kegiatan pembelajaran bagi seorang guru akan menjadi modal utama dalam merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematik. Namun demikian, kenyataan di lapangan guru masih mengalami kesulitan bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang efektif.
Seperti dikemukakan Zamroni (dalam Sutarto Hadi, 2000: 1), orientasi pendidikan di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: cenderung memperlakukan siswa berstatus sebagai objek; guru berfungsi sebagai pemegang otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator; materi bersifat subject-oriented; dan manajemen bersifat sentralistis.
Pembelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemahiran yang mencakup kemampuan penalaran, komunikasi dan pemecahan masalah. Penerapan kemahiran pemecahan masalah antara lain dengan menerapkan suatu konsep untuk memperoleh penyelesaian dari suatu soal.
Pembelajaran matematika sering dianggap sulit dan membosankan bagi siswa sehinggga hasil belajar matematika cenderung kurang bagus. Nilai hasil evaluasi matematika masih rendah. Siswa yang memperoleh nilai baik hanya sebagian saja.
Ilmu matematika diajarkan di segala jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Ilmu matematika tidak hanya untuk matematika tetapi teori maupun pemakaiannya praktis banyak membantu dan melayani ilmu-ilmu lain (Ruseffendi dkk, 1993 : 106. Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar (SD).
Pembahasan materinya menitikberatkan pada pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, baik untuk pecahan biasa, campuran dan desimal. Kelemahan-kelemahan berkisar pada materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan baik untuk pecahan biasa maupun pecahan campuran dan desimal.
Dalam kegiatan proses belajar mengajar, media memiliki peranan yang dapat mendukung keberhasilan seorang guru dalam mengajar. Media merupakan salah satu pendukung utama keberhasilan mengajar. Oleh karena itu, guru perlu memilih media mengajar yang bisa memacu keberhasilan belajar siswa, salah satunya adalah media manipulatif.
Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan adanya perubahan sikap pada diri siswa dan dikuasainya materi pembelajaran sesuai indikator yang telah ditetapkan oleh guru dalam rencana pembelajaran.
Tingkat penguasaan siswa dinyatakan dengan nilai. Setelah melaksanakan proses pembelajaran pada materi pecahan menemukan bahwa sebagian siswa berhasil mengerjakan soal tentang pecahan.
Dari tujuan di atas diharapkan dengan bantuan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang sedang melakukan kegiatan belajar. Karena penemuan-penemuan yang diperoleh dari aktivitas anak biasanya bermula dari munculnya hal-hal yang merupakan tanda tanya, maka permasalahan yang diselidiki jawabannya itu harus didasarkan pada objek yang menarik perhatian anak.
Oleh karena itu sebaiknya setiap alat peraga dilengkapi dengan kartu-kartu atau lembar kerja atau petunjuk penggunaan alat untuk menjawab permasalahan.
Optimalisasi kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya media atau teknik dan model mengajar guru. Guru dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. (*/lis)
Guru SDN 2 Klinting, Kec, Somagede, Kabupaten Banyumas