28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Pembelajaran IPA Materi Kenampakan Alam dengan Metode Penemuan

Oleh: Giman, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran IPA masih banyak menekankan penggunaan metode ceramah dibanding metode yang lain. Tentu saja keterampilan mengajar metode ceramah berakibat pula pada rendahnya keaktifan belajar siswa pada saat proses belajar sedang berlangsung, yang pada gilirannya berakibat pada rendahnya tingkat pemahaman dan penguasaan materi yang diajarkan.

Agar terjadi peningkatan keaktifan siswa dan kreatifitas guru, maka dalam proses belajar mengajar pembelajaran IPA pada materi kenampakan alam di SD Negeri Salatiga 06 menggunakan metode penemuan.

Metode secara harafiah berarti “cara” (Muhibbin Syah, 1995). Dalam pemakaian umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan fakta atau konsep-konsep secara sistematis.

Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasanya digunakan untuk menyelidiki fenomena (gejala-gejala) kejiwaan.

Metode belajar penemuan disebut juga sebagai metode belajar menemukan sendiri di mana siswa akan belajar secara mandiri untuk membahas suatu masalah tertentu yang diberikan oleh guru dengan berbagai peralatan dan media. Guru hanya memberikan konsultasi, mengusulkan dan motivator saja.

Pembelajaran menggunakan metode penemuan ini mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain: dapat mengembangkan kemandirian siswa; siswa belajar mengembangkan kemampuan merencanakan, mengorganisasi dan melakukan kegiatan, pengembangan tanggung jawab terhadap suatu kegiatan; meraih pemahaman yang individual mengenai dunia.

Siswa dapat menguasai bahan ajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan adalah salah satu tujuan dari kegiatan belajar. Guru sebagai pendidik melakukan berbagai upaya, mulai dari penyusunan RPP, penggunaan strategi belajar mengajar yang tepat, sampai dengan pelaksanaan penilaian dan umpan balik.

Dengan demikian, ketika kegiatan belajar mengajar selesai, diharapkan siswa menguasai bahan dengan baik, yang tercermin dalam nilai atau hasil belajar yang siswa peroleh. Beberapa para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai prestasi belajar sesuai pandangan yang mereka anut.

Tirtonegoro (Hinda, 2004) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah penelitian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu.

Selanjutnya Nawawi (Hinda, 2004) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu.

Langkah-langkah pembelajaran dengan metode penemuan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Apersepsi. Langkah ini bertujuan menuntun siswa ke arah materi pembelajaran, untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa, antusiasme dan kesediaan belajar siswa. Memfokuskan perhatian siswa agar mengenali masalah yang akan dibahas.

Penyusunan Opini, mengumpulkan pendapat siswa berdasarkan pengalaman atau interprestasinya sehingga dapat memberikan hipotesis dari permasalahan yang diberikan.

Perencanaan dan konstruksi alat dengan melakukan persiapan peralatan percobaan yang akan digunakan. Pelaksanaan percobaan, merupakan titik perhatian pembelajaran, jawaban terhadap pertanyaan ilmiah, di sini akhirnya akan ditemukan hasil melalui pengalaman percobaan menggunakan peralatan yang khusus dikembangkan untuk tujuan ini.

Simpulan, berupa hasil dari simpulan suatu prosedur pemecahan masalah. Abstraksi, merupakan perumusan pengetahuan terperinci yang diperoleh melalui kasus khusus dalam melakukan penelitian untuk mencapai syarat-syarat umum.

Konsolidasi pengetahuan, bertujuan agar siswa semakin menguasai pengetahuan yang baru diperoleh, untuk memungkinkan integrasi dan internalisasi pengetahuan itu ke dalam struktur pengetahuan yang sudah ada.

Terlepas dari kelemahan pembelajaran menggunakan metode penemuan yang membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan peralatan yang lengkap serta kemampuan yang baik dalam memperagakan atau mendemostrasikan yang benar.

Metode penemuan merupakan metode yang melatih siswa untuk bertindak, berpikir dan menemukan sendiri pengetahuan atau dengan kata lain siswa sebagai subjek bukan objek.

Dengan penggunaan metode yang tepat, minat belajar siswa akan semakin tinggi, sehingga prestasi belajar siswa yang merupakan hasil yang dicapai dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap dikembangkan melalui mata pelajaran IPA, dapat meningkat. (ks/aro)

Guru Kelas IV SD Negeri Salatiga 06


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya