RADARSEMARANG.COM, Learning loss dan literacy loss merupakan dampak nyata dari pandemi Covid-19 di dunia pendidikan Indonesia. Kesulitan belajar serta menurunnya semangat dan prestasi siswa tak bisa dipungkiri sebagai dampak negatif belajar daring karena kurangnya interaksi langsung dengan guru dan teman-temannya.
Adaptasi siswa dari kondisi pembelajaran daring ke kondisi pembelajaran tatap muka saat ini menjadi tantangan bagi guru untuk meningkatkan semangat belajar dan prestasi siswa.
Pembelajaran tatap muka di era new normal ini juga membuat peserta didik kelas VI SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga mengalami kesulitan beradaptasi dengan situasi baru. Dan kurang bersemangat saat mengikuti pembelajaran tematik Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 3 tentang Persatuan dalam Perbedaan muatan pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.
Terbukti dengan keterlambatan siswa dalam merespons materi dan pengumpulan tugas yang diberikan oleh guru. Parahnya lagi, dari hasil evaluasi ternyata lebih dari 50% jumlah siswa tidak lolos KKM. Oleh karena itu, menjadi tantangan guru untuk menciptakan pembelajaran yang asyik, interaktif, aktif, menarik, dan menyenangkan dengan mengikuti gaya belajar peserta didik.
Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran tatap muka di era new normal yang asyik, interaktif, aktif, menarik, dan menyenangkan dengan mengikuti gaya belajar peserta didik adalah memanfaatkan metode permainan berputar (bermain puzzle tarsia).
Metode permainan adalah suatu cara penyajian materi pelajaran melalui berbagai macam bentuk aktivitas permainan untuk menciptakan suasana menyenangkan, serius tetapi santai sehingga siswa akan belajar dengan gembira (Saefudin, 2012; Sutikno, 2014).
Sedangkan permainan puzzle merupakan jenis permainan edukatif untuk melatih pola pikir anak dalam menyusun potongan-potongan menjadi satu kesatuan yang mempunyai bentuk utuh (Wahyuni & Maureen dalam Astutu, 2014).
Formulator tarsia ialah sebuah editor/tool yang bisa digunakan oleh guru untuk membuat suatu aktivitas belajar siswa di kelas. Aktivitas belajar ini diformulasikan dalam bentuk puzzle seperti jigsaw, domino, follow-me cards, rectangular cards, matching rectangular cards, student discussion circle, dll.
Formulator tarsia memudahkan guru dalam membuat, mencetak, dan menyimpan berbagai bentuk aktivitas-aktivitas yang dibuat pada formulator ini dapat disajikan dalam bentuk cetak sehingga siap dipotong-potong sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan pembelajaran tematik kelas VI SD Negeri Mangunsari 07 Kota Salatiga dengan metode berputar (bermain puzzle tarsia) memiliki prosedur sebagai berikut : memberikan penjelasan mengenai pembelajaran tematik yang akan dilakukan. Mengenalkan bentuk-bentuk puzzle yang akan di rangkai oleh siswa dalam kelompoknya.
Menjelaskan mengenai aturan main yang akan diberlakukan dalam pembelajaran tematik tersebut. Memberikan bimbingan dalam proses belajar siswa. Pada akhir pembelajaran, guru melakukan umpan balik dengan menampilkan hasil dan bentuk puzzle yang benar. Selain itu, guru juga harus memberikan penjelasan mengenai jawaban dari permasalahan dalam puzzle. Sehingga siswa dapat mengecek puzzle mana yang kurang tepat.
Media ini dapat meningkatkan keterampilan kognitif, motorik halus, keterampilan sosial, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih logika, melatih kesabaran dan memperluas pengetahuan siswa.
Pemanfaatan metode berputar (bermain puzzle tarsia) dapat memberikan keuntungan. Yaitu memfasilitasi guru dalam membuat media ajar yang efektif dan variatif, sehingga siswa tidak merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, media ini dapat memungkinkan citra pembelajaran tematik sebagai pelajaran yang kompleks, menjadi pelajaran yang menantang dan sangat disenangi oleh peserta didik. (ks/lis)
Guru SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga