27 C
Semarang
Monday, 12 May 2025

Belajar Lompat Jauh lebih Aktif dengan Bola Gantung dan Balok Kardus

Oleh: Dwi Desy Artiyaningsih, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan sekolah menengah. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 37 menyatakan bahwa PJOK merupakan salah satu mata pelajaran wajib mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat menengah atas.

Salah satu kompetensi dasar (KD) yang diajarkan dalam mata pelajaran PJOK adalah atletik. Atletik menjadi sangat penting diajarkan di sekolah karena menurut Edi Purnomo dan Dapan (2017), “Atletik merupakan kegiatan fisik atau jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu, jalan, lari, lompat, dan lempar. Di samping itu, atletik juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik, misalnya, kekuatan, dayatahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan sebagainya.”

Seharusnya pembelajaran olahraga menjadi sangat menyenangkan bagi siswa, namun ketika diberikan materi atletik lompat jauh siswa menjadi kurang antusias belajar. Sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

Kesalahan yang biasa dilakukan siswa saat lompat jauh gaya menggantung adalah posisi melayang atau saat di udara, yaitu tangan kurang diangkat tinggi sehingga hasil tolakan tidak maksimal. Bila hal ini dibiarkan terus-menerus akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa secara keseluruhan.

Pada permasalahan pembelajaran ini dibutuhkan solusi yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa agar pembelajaran berjalan dengan baik dan ketuntasan belajar siswa dapat tercapai. Solusi yang diambil penulis dalam pembelajaran lompat jauh gaya menggantung dengan metode demontrasi berbantuan bola gantung dan balok kardus.

Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan (Wina Sanjaya, 2006). Digunakan bola gantung dan balok kardus untuk pematik bagi siswa agar aktif bergerak karena disesuaikan dengan karakter anak adalah bermain.

Tahapan pembelajaran ini dimulai dengan memberikan contoh gerakan lompat jauh gaya menggantung pada siswa dengan diperagakan oleh guru dan memberikan tanyangan video yang disaksikan oleh seluruh siswa. Dari peragaan tersebut siswa menjadi jelas dengan contoh konkret sehingga siswa mampu menyerap dengan baik gerakan-gerakan yang harus dilakukan mulai dari awalan, tolakan, saat di udara atau melayang, dan mendarat. Kemudian siswa memperagakan apa yang sudah disaksikan ke dalam gerakan yang meraka lakukan sesuai contoh.

Pokok kesalahan yang biasa dilakukan siswa adalah saat di udara yaitu tangan tidak diayun ke atas. Dari kesalahan tersebut kemudian siswa mencoba mempraktikkan gerakan lompat jauh gaya menggantung dengan menggunakan bola gantung dan balok kardus.

Pada tahap setelah tolakan siswa harus berusaha meraih bola yang digantung dan melompati kardus yang diguakan sebagai rintangan saat melompat. Tujuan digunakannya bola gantung untuk membiasakan tangan meraih ke atas dan balok kardus untuk membiasakan lompatan yang tinggi. Sehingga gerakan gaya menggantung terlihat dan lompatan menjadi maksimal. Di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi dan penilaian hasil belajar siswa.

Lompat jauh gaya menggantung dengan bantuan alat peraga bola gantung dan balok kardus membuat pembelajaran lebih menantang. Siswa menjadi aktif bergerak karena siswa merasa tertantang agar mampu meraih bola dan melompati balok kardus dengan suasana bermain seperti yang dikehendaki siswa pada umumnya.

Dari praktik yang silakukan secara berulang dan terus-menerus siswa menjadi semakin memperbaiki kesalahan-kesalahn gerakan yang dilakukan. Selain itu, siswa secara otomatis mampu menguasai teknik lompat jauh gaya menggantung dengan benar.

Pembelajaran lompat jauh gaya menggantung dengan bantuan alat pembelajaran bola gantung dan balok kardus terbukti menjadikan pembelajaran lebih menantang sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa yang berimbas pada meningkatnya hasil belajar siswa. (sl/lis)

Guru PJOK SMPN 1 Salaman, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya