RADARSEMARANG.COM, Generasi milenial adalah generasi yang lahir tahun 1981-1996. Sedangkan generasi Z (gen Z) adalah generasi dengan kelahiran 1997-2012 yang saat ini menempati posisi 27,94% demografi penduduk Indonesia dengan jumlah 74,93 juta jiwa (BPS, 2020).
Generasi milenial digadang-gadang menjadi motor pergerakan masyarakat saat ini. Sedangkan keberadaan gen Z memegang peranan penting dan akan memberikan pengaruh pada perkembangan Indonesia saat ini dan masa depan.
Satu hal yang menonjol, gen Z mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan mereka. Teknologi mereka gunakan sama alaminya layaknya “bernafas”, kata Ryan Jenkins seorang penulis dan ahli pengamat generasi.
Dengan karakteristik tersebut guru harus mampu meramu dan menyiapkan suatu konsep pembelajaran yang tepat bagi gen Z. Pembelajaran harus mampu bertransformasi menjadi pembelajaran era gen Z, tidak lagi pembelajaran yang klasik (guru berbicara di depan kelas, siswa mendengarkan sambil mengantuk).
Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Michael M. Grant (2002) mengatakan model project based learning (PjBL) dapat diterapkan di kelas untuk membangun karakter gen Z. Dengan pembelajaran berbasis projek, siswa bisa belajar mandiri melalui video-video tutorial semisal YouTube untuk mengembangkan produk dari projeknya. Dengan begitu, imajinasi dan kreativitas siswa akan lebih terasah.
“Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup” adalah rangkaian Kompetensi Dasar mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan (KD Nomor 1.11.1) kelas XI pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, yang merupakan Program Keahlian Teknik Otomotif, d ibawah Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa (lampiran 1 Peraturan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Nomor 07/ D.D5/KK/ 2018 tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK).
Tujuan pembelajaran, peserta didik dapat memahami dan menerapkan konsep mesin dan sistem katup. Di antaranya langkah kerja motor 4 tak dan urutan kerja pengapiannya, komponen utama mesin (blok silinder, kepala silinder, piston), mekanisme sistem katup (SV, OHV, SOHC, dan DOHC), pengukuran dan penyetelan komponen utama mesin, dan pengukuran dan penyetelan komponen sistem katup.
Adapun langkah‐langkah pembelajaran dengan PjBL adalah sebagai berikut: pertama, peserta didik dibagi dalam kelompok‐kelompok kecil dan masing masing kelompok melaksanakan proyek nyata (connecting the problem). Kedua masing‐masing kelompok diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab (setting the structure) yang harus dilakukan. Ketiga, peserta didik di masing‐masing kelompok berusaha mengidentifikasikan masalah (visiting the problem) yang dihadapi sesuai pengetahuan yang dimiliki.
Keempat, peserta didik di masing‐masing kelompok mencari informasi dari berbagai sumber (buku, pedoman dan sumber lain) atau bertanya pada pakar yang mendampingi untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah (revisiting the problem).
Kelima, berbekal informasi yang diperoleh peserta didik saling bekerja sama dan berdiskusi dalam memahami masalah dan mencari solusi (produce the product) terhadap masalah dihadapi dan langsung diaplikasikan. Langkah terakhir, masing‐masing kelompok menyosialisasikan pengalaman dalam memecahkan masalah untuk mendapatkan masukan dan penilaian (evaluation) dari kelompok lainnya.
Hasil penerapan proses pembelajaran kompetensi dasar TKRO Sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup menggunakan model PjBL yang diterapkan pada kelas XI TKRO SMK Negeri 10 Semarang mampu menarik perhatian dan minat peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil pencapaian kompetensi baik pengetahuan dan keterampilan.
Pembelajaran PjBL memberikan dorongan peserta didik dalam peningkatan pencapain karakter (PPK). Yakni percaya diri, integritas, dan mandiri serta melatih pencapaian keterampilan kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif dengan media teknologi (YouTube, web, blog atau media digital lainnya) yang merupakan kebutuhan dan “nafas” bagi generasi Z. (ko/lis)
Guru Otomotif SMKN 10 Semarang