RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran sering menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru dan bersifat konvensional. Peserta didik cenderung belajar dengan menghafal rumus tanpa memahami konsepnya.
Model pembelajaran yang kurang konstruktif, tidak mendorong peserta didik untuk membangun pengetahuan awal yang dimiliki serta kurangnya partisipasi aktif secara langsung dalam proses belajar mengajar. Hal itu juga faktor penyebab rendahnya hasil belajar dan aktivitas dalam pembelajaran ekonomi.
Peserta didik perlu diberikan kesempatan belajar bekerja sama dengan teman dalam mengembangkan pemahaman terhadap konsep dan prinsip-prinsip penting pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah pembelajaran berbasis proyek (project based learning model).
Fathurrohman (2016: 119) mengatakan pembelajaran berbasis proyek menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran ini pada aktivitas perserta didik yang pada akhir pembelajaran dapat menghasilkan produk yang bisa bermakna dan bermanfaat.
Model pembelajaran berbasis proyek ini sesuai jika diterapkan pada materi jurnal khusus yang memerlukan praktik dan meningkatkan hasil belajar. Ada beberapa peserta didik yang beranggapan bahwa mata pelajaran akuntansi itu sulit. Hal ini karena tingkat pemahaman antara satu peserta didik dengan yang lain berbeda. Terutama materi jurnal khusus pada kompetensi dasar Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang siswa kelas XII IPS perlu pemahaman lebih mendalam.
Menurut Susanto (2013:5) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari perubahan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor).
Langkah yang harus dilakukan pada model pembelajaran project based learning, pada materi jurnal khusus adalah yang pertama peserta didik dibagi dalam kelompok. Kedua, masing-masing kelompok diberikan penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam praktik.
Dengan cara guru memberi materi dan soal, peserta didik menganalisis soal jurnal khusus yang terdiri dari jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas. Kemudian jurnal pembelian, jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal khusus menggunakan jurnal umum.
Langkah ketiga, masing-masing kelompok berusaha mengidentifikasi jurnal khusus tadi dengan kata kunci pada setiap transaksi sehingga dengan cepat bisa membedakan masing-masing jurnal khusus tadi. Selanjutnya peserta didik bekerja sama dan berdiskusi untuk mengklasifikasikan dan mengaplikasikan transaksi kedalam form jurnal khusus.
Media form jurnal khusus dalam penelitian ini adalah cetakan yang berisikan beberapa kolom kosong dari macam-macam jurnal khusus yang dibuat oleh peserta didik sebagai media dalam menyusun jurnal khusus. Yang terakhir, masing-masing kelompok menyosialisasikan pengalaman dalam memecahkan masalah kepada kelompok lainnya untuk mendapatkan masukan dan penilaian sehingga peserta didik menjadi aktif.
Model pembelajaran PjBL dapat diterapkan dalam pembelajaran ekonomi materi jurnal khusus. Berbantu media form karena materi tersebut cocok untuk membuat suatu proyek pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik ditandai nilai yang memuaskan pada saat ulangan harian dan evaluasi lainnya.
Kegiatan belajar yang dialami peserta didik akan sangat bermakna dalam kehidupannya. Mereka akan selalu mengingat point-point penting dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Selain itu, metode saintifik seperti yang ada pada PjBL akan memberikan keterampilan bagaimana menjadi pembelajaran seumur hidup bagi para peserta didik. Pengetahuan ini akan sangat bermanfaat untuk dapat bertahan dalam kompetisi di dalam era ekonomi yang berbasis pengetahuan. (ko/lis)
Guru Ekonomi SMA Negeri 3 Pemalang