28 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Permainan Tradisional, Alternatif Tingkatkan Minat Gerak Siswa pada Pembelajaran PJOK

Oleh : Wahyono, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini penyampaian materi mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) hanya dilaksanakan dalam waktu terbatas. Guru PJOK harus banyak ide kreatif untuk meningkatkan minat siswa dalam mempelajari materi. Serta ada upaya terbaik untuk membuat pembelajaran PJOK menjadi pelajaran yang menarik. Di SMK Negeri 1 Punggelan, minat gerak siswa pada pembelajaran PJOK di masa pandemi ini masih rendah.

Setidaknya terpantau sekitar 70% siswa tiap kelasnya yang aktif bergerak. Slameto (2013:180) menjelaskan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Menurut Yulita (2017: 53) permainan tradisional adalah permainan yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat, sering kali dimainkan oleh penduduk sekitar dengan menggunakan kekayaan dan kearifan lingkungannya. Selain sepak takraw, ragam permainan tradisional yang dapat dijadikan media belajar olahraga rekreasi pun masih banyak. Seperti permainan kasti, engklek, gobak sodor/galah asih, bakiak, lompat tali, dan masih banyak lagi.

Sumarno (2015:43) menyebutkan permainan tersebut melibatkan tiga kategori gerak dasar, yaitu kemampuan lokomotor (gerak perubahan posisi), kemampuan non-lokomotor, dan kemampuan manipulatif.

Di SMK Negeri 1 Punggelan, salah satu upaya guru PJOK untuk meningkatkan minat siswa di masa pandemi adalah menerapkan permainan tradisional dengan metode Play-Teach-Play. Metode permainan olahraga tradisional menggunakan metode Play-Teach-Play adalah memilih salah satu permainan tradisional dengan disisipkan pada saat melakukan tahap pemanasan. Permainan tradisional memiliki manfaat tidak hanya dari unsur kebugaran jasmani, tetapi menyangkut juga unsur sosial dan kepribadian.

Jenis permainan yang dapat diperagakan saat pemanasan antara lain permainan “ular naga”. Pada saat permainan ular naga siswa merasakan bagaimana mata pelajaran pendidikan jasmani bukan lagi kegiatan yang melelahkan ataupun sekadar berkeringat, namun juga meningkatkan minat gerak secara signifikan dalam artian siswa lebih aktif dan ceria. Alternatif kedua permainan “kucing dan tikus”.

Permainan ini melibatkan seluruh siswa di kelas. Siswa bekerja sama antarteman, sehingga mengurangi egois. Jika salah satu tidak bisa menahan diri untuk berlari atau mengejar lawan, dipastikan seluruh tim akan kehilangan kesempatan menang. Dan yang ketiga adalah permainan “lari balok”.

Permainan ini mengoordinasikan gerak antara kaki dan tangan. Perpindahan tangan ke balok dan kaki agar tidak berpijak pada tanah memerlukan kecepatan, kekuatan, kelincahan dan keseimbangan yang tinggi.

Dari ketiga alternatif permainan tradisional tersebut telah diaplikasikan pada pelajaran PJOK di SMK Negeri 1 Punggelan yang disisipkan saat pemanasan. Hasilnya mengindikasikan mampu meningkatkan kebugaran siswa dari unsur kecepatan, daya tahan, kekuatan, kelincahan dan keseimbangan. Sedangkan dalam aspek psikis siswa mampu membiasakan hidup sehat, kerja sama, kemandirian dan pengambilan keputusan serta aktif bergerak.

Kombinasi pembelajaran PJOK melalui permainan tradisional di SMK Negeri 1 Punggealan merupakan salah satu alternatif metode pembelajaran yang inspiratif untuk meningkatkan minat gerak siswa. Hal tersebut karena selain menjadi media pemanasan, juga menjadi sarana siswa mengekspresikan diri atas kejenuhan yang dialaminya di kelas. Dengan demikian PJOK menjadi pelajaran yang menarik minat siswa. Membuat siswa memiliki tantangan untuk lebih aktif dan kreatif. Dari rekapitulasi data siswa yang aktif bergerak dan bermain meningkat hingga 90%-95% setelah menggunakan metode permainan tradisional daripada sebelumnya yang hanya berkisar 70%.

Minat gerak siswa yang muncul pada pelajaran PJOK di SMK Negeri 1 Punggelan merupakan keberhasilan mengaplikasikan metode permainan tradisional. Dengan meningkatnya minat gerak siswa, antusias dan pengalaman belajar semakin menarik yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar. (bk2/lis)

Guru PJOK SMKN 1 Punggelan, Banjarnegara


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya