31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Menerapkan Surat At Tiin dalam Salat Fardhu Mudahkan Siswa Menghafal Surat Pendek

Oleh : Moh. Ziadul Haq, S.Pd SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Bangsa Indonesia memasuki masa pemulihan dari pandemi Covid-19. Semua aspek kehidupan mulai berbenah menuju kebangkitan dari keterpurukan. Dunia pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang menjadi fokus pemerintah. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan saat pandemi berlangsung.

Pada tahun ajaran baru 2022/2023 kurikulum di Indonesia melakukan peluncuran kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka belajar. Namun aplikasinya di satuan pendidikan diawali oleh kelas satu dan kelas empat.

Sebelum menggunakan kurikulum merdeka belajar para guru didiklat terlebih dahulu, termasuk penulis sebagai guru PAI di SD Negeri Jrebengkembang. Namun untuk kelas 2, 3, 5, dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013.

Sama halnya dengan mata pelajaran yang lain, mapel PAI juga menggunakan model pembelajaran 2013 yang menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Dalam kurikulum 2013 ini, model pembelajaran yang diketengahkan meliputi model pembelajaran discovery atau inquiry, model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran berbasis proyek, model pembelajaran kontekstual, dan model pembelajaran kooperatif.

Pada peserta didik kelas V SD Negeri Jrebengkembang dalam KD 4.1 “Menunjukkan hafalan Q.S. At-Tiin dan Q.S. Al-Mā’ūn dengan lancar” dari 20 peserta didik yang menghafalkan hanya 13 anak yang sudah hafal, itupun masih belum terlalu lancar. Hal ini menunjukkan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pada nilai 78. Artinya, peserta didik yang mencapai KKM hanya enam puluh persen.

Sebagai seorang guru, penulis berusaha menemukan cara untuk bisa meningkatkan ketuntasan belajar peserta didik kelas V. Salah satunya menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PBL) dalam kurikulum 2013.

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan suatu motode pengajaran yang mendorong siswa untuk mendapatkan pengetahuan baru dengan berdasarkan pengalaman dengan beraktivitas secara nyata.

Strategi pembelajaran bersifat praktik industri pada dasarnya membahas tentang strategi pembelajaran bersifat dasar. Artinya, strategi tersebut membahas tentang bagaimana mengajarkan keterampilan dasar kejuruan. Jadi, strategi tersebut belum membahas tentang bagaimana mengajarkan keterampilan-keterampilan yang bersifat kompleks.

Dengan menggunakan model pembelajaran PBL siswa akan menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Model pembelajaran PBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Seperti halnya apa yang telah disampaikan oleh Suzie dan Jane.

Dalam KD 4.1 “Menunjukkan hafalan Q.S. At-Tiin dan Q.S. Al-Mā’ūn dengan lancar”. Guru merancang proyek yang harus diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Guru memberikan bimbingan pada siswa untuk menggunakan pilihan surat pendek dalam salat Fardhu pada rakaat pertama salat.

Artinya, setiap hari peserta didik membaca dan menghafal surat At-Tiin dalam sehari semalam sebanyak lima kali. Hal ini membuat siswa menghafal tanpa terpacu nilai. Jika proyek diberi waktu dalam waktu satu minggu secara tidak langsung siswa menghafal sebanyak 35 kali.

Terbukti saat peserta didik menyelesaikan proyek based learning dari 20 peserta didik, 17 siswa dapat menghafal surat At-Tiin dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Ini membuktikan bahwa menghafal surat pendek dalam salat Fardhu memudahkan siswa untuk menghafal surat tersebut. Model pembelajaran ini bisa diaplikasikan pada hafalan-hafalan surat yang lain. (*/aro)

Guru PAI SDN Jrebengkembang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya