RADARSEMARANG.COM, Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan seharusnya memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang sedang tren adalah komik.
Komik didefinisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca (Daryanto, 2010: 127).
Pada materi fisika kelas X ada pembelajaran materi pengukuran. Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan nilai suatu besaran dengan besaran lain yang ditetapkan sebagai satuan. Disela-sela kesibukan siswa SMA Negeri 1 Candiroto, untuk mengatasi permasalahan seperti itu, guru harus bisa membuat media pembelajaran alternatif sebagai inovasi dalam kegiatan pembelajarannya (Arsyad, 2013; Niarti, 2017). Namun, kegiatan pembelajaran masih jarang menggunakan media alternatif. Seperti alat peraga, flash, maupun komik fisika. Media pembelajaran alternatif yang dikembangkan peneliti ini yaitu komik fisika materi pengukuran.
Pembelajaran adalah proses menyampaikan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung pada suatu sistem. Maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem (Putri dan Ariyanti, 2015).
Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada pembelajar (siswa), makna media pembelajaran lebih luas dari alat peraga, alat bantu mengajar, media audio visual (Zainal, 2013; Asyar, 2012; Astuti dkk, 2019).
Untuk menyikapi masalah tersebut, diperlukan media alternatif yang dapat memotivasi minat siswa memahami dan memvisualisasikan materi fisika yang dianggap abstrak, meningkatkan kemampuan kognitif siswa, serta bersifat praktis. Media alternatif yang bisa digunakan adalah komik.
Komik bercerita atau mengungkapkan ide dengan gambar. Media ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dibandingkan siswa yang mempelajari dengan menggunakan buku teks. Komik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dapat memvisualisasikan materi fisika yang abstrak dengan gambar.
Penelitian dimulai Januari – Februari 2022 di kelas X SMAN 1 Candiroto dengan metode penelitian Research and Development (R&D). Dengan melibatkan 35 siswa X.1. Pada Uji coba skala lapangan besar penelitian ini diujikan 72 siswa X.2 dan 3. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah media pembelajaran komik pembelajaran fisika materi pokok pengukuran.
Susunan dari komik adalah a) Halaman Sampul: berisi judul dan gambar isi komik, b) Halaman tujuan pembelajaran, c) Halaman doa: berisi do’a sebelum dan sesudah belajar, d) Daftar isi: berisi tentang nomor urut halaman, e) Salam tokoh: berisi gambar dan nama tokoh dalam komik fisika, f) Isi cerita: berisi uraian materi pengukuran dalam bentuk komik fisika.
Produk akhir penelitian adalah tersusunnya komik fisika materi pokok pengukuran untuk siswa untuk SMA kelas X. Komik fisika ini dikembangkan dari Kompetensi Dasar. Yaitu menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah. Komik fisika berjudul “Komik Fisika Pengukuran” yang didalamnya berisi 3 submateri yaitu 1) Besaran dan satuan; 2) Alat ukur, dan 3) Penyajian hasil pengukuran. Komik dicetak berwarna dengan ukuran kertas A5.
Produk akhir komik fisika berisi materi fisika yang menyisipkan nilai-nilai islami dengan tujuan siswa bisa belajar dengan komik tersebut secara mandiri maupun kelompok kapanpun dan dimanapun serta menyisipkan pendidikan karakter.
Siswa berhasil mengembangkan komik fisika dengan materi pokok pengukuran untuk siswa SMA Negeri 1 Candiroto. Respon siswa terhadap komik fisika dengan materi pokok pengukuran pada uji lapangan skala kecil diperoleh persentase 93 persen.
Sedangkan pada uji lapangan skala besar diperoleh persentase 95 persen. Artinya, komik fisika dengan materi pokok pengukuran layak untuk dijadikan media pembelajaran. (una/fth)
Guru SMA Negeri 1 Candiroto