31.1 C
Semarang
Saturday, 11 October 2025

Think Talk Write pada Materi Ketenagakerjaan

Oleh: Sadiah Trisusilastuti, S. Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PADA masa pandemi dan pasca pandemic Covid-19 ini, dunia pendidikan mendapat tantangan untuk beradapasi dengan kegiatan belajar mengajar. Selama dua tahun dilakukan secara daring, sekarang mulai melakukan pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran tatap muka diwajibkan pemerintah tetap menjaga protocol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 menuntut kreativitas guru untuk berinovasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, terlebih bagi guru yang merupakan peletak dasar pengetahuan siswa.

Penguasaan kompetensi pembelajaran bagi peserta didik pada materi Ketenagakerjaan Mata Pelajaran Ekonomi Fase F (Kelas B1) SMAN 2 Pekalongan menjadi prioritas dalam proses kegiatan belajar mengajar. Namun terkadang guru menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya sehingga kompetensi yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai.

Pada materi Ketenagakerjaan seringkali tujuan pembelajaran hanya berpusat pada bagaimana peserta didik memahami konsep tanpa diberikan masalah atau contoh kasus yang dekat dengan kehidupan peserta didik.

Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya sebuah inovasi dalam proses pembelajaran materi Ketenagakerjaan supaya peserta didik lebih aktif , lebih mudah, lebih cepat, efektif dan tentunya menyenangkan bagi peserta didik.

Salah satunya adalah dengan cara menerapkan model pembelajaran model pembelajaran Think Talk Writing (TTW) yang bersifat peningkatan aktivitas dan kreativitas peserta didik yang memungkinkan peserta didik lebih terlibat secara aktif dalam belajar karena peserta didik mempunyai tanggung jawab belajar yang lebih besar dan memungkinkan berkembangnya daya kreatif pada peserta didik.

Sedangkan peran guru lebih ditekankan sebagai fasilitator kegiatan belajar-mengajar, sumber informasi bagi peserta didik, pendorong bagi peserta didik untuk belajar, serta penyedia materi pelajaran serta kesepakatan belajar bagi peserta didik.

Tehnik pembelajaran TTW ini adalah pembelajaran berbasis komunikasi. Dimana peserta didik pada awal pembelajaran dipandu untuk berpikir untuk paham pada materi Ketenagakerjaan yang dipelajari (Think), Aktivitas think (berpikir) yaitu Aktivitas berpikir peserta didik dapat dilihat selama proses membaca teks Ketenagakerjaan yang kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca.

Dalam membuat catatan, peserta didik membedakan dan mempersatukan ide yang disajikan dalam teks, kemudian menterjemahkan ke dalam bahasanya sendiri. Membuat catatan berarti menganalisis tujuan isi teks dan memeriksa bahan-bahan yang ditulis. Belajar membuat catatan setelah membaca merangsang aktivitas berpikir sebelum, selama dan setelah membaca.

Setelah dirasa paham peserta didik akan diminta untuk menyampaikan pandangan atau pendapatnya terkait dengan materi tersebut yang akan juga ditanggapi oleh peserta didik lain (Talk). Aktivitas peserta didik dalam berbicara dapat dilihat dalam aktivitas berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dan bahasa yang mereka pahami.

Aktivitas berkomunikasi dalam mata pelajaran ekonomi adalah tulisan, gambaran, atau percakapan merupakan bahasa manusia, pemahaman meteri ketenagakerjaan dibangun melalui interaksi dan konversi (percakapan) antara sesama individu yang merupkan aktivitas sosial yang bermakna, cara utama partisipasi komunikasi dalam ekonomi adalah melalui aktivitas berbicara; peserta didik menggunakan bahasa untuk mengungkapkan ide kepada temannya, membangun teori bersama, sharing strategi penyelesaian, dan membuat batasan suatu ide (definisi), pembentukan ide (formating ideas) melalui aktivitas berbicara, dalam aktivitas ini pikiran sering kali dirumuskan, diklarifikasi atau direvisi, internalisai ide dibentuk melalui berpikir dan memecahkan masalah; peserta didik mungkin mengadopsi strategi lain, mereka mungkin bekerja dengan memecahkan bagian-bagian dari soal yang lebih mudah, dan meningkatkan dan menilai kualitas berpikir.

Aktivitas berbicara membantu guru untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dalam belajar matematika, sehingga dapat mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

Setelah melakukan tahap diskusi, kesimpulan hasil diskusi juga apa yang telah dipelajari peserta didik akan dituliskan secara sistematis untuk dibuat menjadi laporan (Write). Aktivitas menulis dapat membantu peserta didik dalam membuat hubungan (koneksi) dan juga memungkinkan guru untuk melihat pengembangan konsep peserta didik. Dari aktivitas menulis ini, guru dapat memantau kesalahan peserta didik, miskonsepsi, prestasi peserta didik.

Kelebihan dari pembelajaran ini adalah Melatih ketrampilan berpikir kritis dan kreatif, Melatih ketrampilan peserta didik dalam menyampaikan pendapat, Meningkatkan antusiasme dikelas saat pembelajaran. Dalam pembelajaran materi Ketenagakerjaan dengn menggunakan model pembelajaran TTW guru dapat meningkatkan kesadaran dan memotivasi peserta didik akan pentingnya meningkatkan kualitas diri sebagai calon tenaga kerja yang siap mengahadapi tantangan masalah ketenagakerjaan dimasa yang akan datang. (ks/zal)

Guru SMAN 2 Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya