28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Crosword Puzzle Mampu Rangsang Daya Kreativitas Siswa

Oleh: Munawaroh, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, MEDIA Pembelajaran berperan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan media yang tepat, menarik variatif akan membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Media pembelajaran menurut (Surayya, 2012) yaitu alat yang mampu membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Sedangkan Tujuan penggunaan media pembelajaran secara umum menurut Lestari, Ariani, & Ashadi (2014) adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan atau materi pelajaran kepada siswanya agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik dan lebih menyenangkan bagi peserta didik.

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran kelas IV SD Negeri Wonotenggang, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, diketahui sekitar 60% pemahaman siswa mengenai materi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama.

Hal itu dikarenakan antusiasme siswa mengikuti pembelajaran kurang. Oleh karena itu guru mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan metode dan media yang tepat agar siswa antusias mengikuti pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Crosword Puzzle atau teka-teki silang.

Crossword puzzle atau teka-teki silang atau disingkat TTS adalah suatu permainan asah otak yang diminati banyak orang. Menurut Amin (dalam Cahyo), dalam teka-teki silang pemain harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Biasanya petunjuk dibagi dalam kategori “mendatar” dan “menurun” tergantung kata yang harus diisi.

Setiap metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari Crosword Puzzle adalah mudah diajarkan, melatih ketelitian dan kejelian siswa dalam menjawab pertanyaan dan dapat mengasah otak. Sedangkan kekurangan metode pembelajaran TTS adalah setiap jawaban TTS hurufnya ada yang berkesinambungan, jadi siswa merasa bingung apabila tidak dapat menjawab salah satu soal dan itu akan berpengaruh pada jawaban soal yang lain.

Selain itu metode ini hanya dapat diberikan pada akhir pembelajaran untuk dijadikan evaluasi oleh guru sejauh mana pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran. Untuk mengurangi kelemahan siswa dalam metode pembelajaran TTS ini yaitu dengan cara memberikan bonus huruf pada kotak jawaban baik yang mendatar maupun menurun. Hal ini dapat mengurangi kesalahan siswa dalam menjawab pertanyaan karena sudah ada huruf yang ditentukan dalam kotak jawaban.

Adapun Langkah-langkah dalam skenario pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Crossword puzzel atau teka-teki silang ini adalah sebagai berikut : membaca doa sebelum pembelajaran dimulai, guru memberikan pengantar tentang materi yang akan diajarkan, guru menyampaikan materi tentang karakteristik dan pemanfaatan sumber daya alam, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri 2-3 siswa, guru membagikan kertas kepada siswa yang berisi soal TTS untuk dijawab bersama dengan kelompoknya dan diberi waktu 15 menit untuk menjawab, guru membahas jawaban TTS bersama dengan siswa, guru memberikan reward kepada kelompok yang paling banyak mengisi kotak TTS dengan benar, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari, i) Doa penutup
Setelah guru menerapkan media pembelajaran Crosword Puzzle atau Teka-teki silang di kelas IV materi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama motivasi belajar siswa meningkat, daya ingat siswa terasah dan kreativitas siswa meningkat sehingga pembelajaran menjadi bermakna. (*/zal)

Guru SDN Wonotenggang, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya