32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Belajar Dimensi Tiga Mengasyikkan dengan Kerangka Bangun Ruang dan Benang

Oleh : Dra. Harini

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Geometri merupakan salah satu bidang kompetensi dalam pembelajaran matematika. Materi pelajaran yang termasuk dalam lingkup bidang geometri, di antaranya dimensi tiga. Materi ini tergolong sulit karena memerlukan kecerdasan abstraksi tinggi.

Materi dimensi tiga termuat dalam KD 3.1 kelas XII IPS semester gasal Kurikulum 2013. Materi ini meliputi konsep kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga, jarak titik ke titik, jarak titik ke garis jarak titik ke bidang, jarak garis ke bidang, dan jarak bidang ke bidang.

Sulitnya materi dimensi 3, menjadikan minat belajar peserta didik cenderung rendah. Berdasarkan data yang dihimpun melalui angket, hanya 50% peserta didik yang tertarik mempelajari materi dimensi 3. Rendahnya minat belajar, berdampak pada kurang optimalnya pencapaian prestasi hasil belajar.

Untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam mempelajari materi dimensi 3, diperlukan inovasi dalam teknik penyampaiannya. Inovasi teknik pembelajaran yang diterapkan harus dapat mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik. Karena pada dasarnya, peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai individu yang sedang berkembang, maka pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tingkat perkembangannya (Desmita, 2017:40).

Teknik pembelajaran dimensi 3 dengan media kerangka bangun dan benang dapat dipakai untuk memvisualisasikan konsep jarak titik ke titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke bidang, maupun bidang ke bidang. Pembelajaran dengan teknik ini, diawali dengan penjelasan konsep oleh guru.

Kemudian, peserta didik diminta menyelesaikan soal-soal kontekstual berkaitan dengan konsep yang sudah dijelaskan. Agar lebih mudah menjawab soal peserta didik dapat menggunakan media kerangka bangun dan benang. Kerangka bangun yang akan digunakan, terlebih dahulu diberi label nama pada setiap titik sudutnya (misal titik sudut A, B, C, dan seterusnya).

Contohnya, apabila peserta didik ingin mencari jarak titik A ke F. Peserta didik hanya perlu memasang ujung benang di titik A, kemudian menariknya hingga ke titik F. Jarak titik A dan F dapat dihitung dengan mengukur panjang benang yang digunakan untuk menghubungkan kedua titik tersebut.

Contoh lainnya, apabila peserta didik akan menghitung jarak antara titik A dengan bidang EFGH. Peserta didik dapat meletakkan ujung benang di titik A, kemudian menariknya secara tegak lurus ke bidang EFGH. Dengan mengukur panjang benang yang digunakan, peserta didik sudah mendapatkan nilai jarak antara titik A dengan bidang EFGH.

Penyampaian materi dimensi 3 dengan teknik kerangka bangun dan benang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan teknik tersebut, proses menyelesaikan soal matematika yang sebelumnya dianggap rumit akan terasa asyik seperti sedang bermain tarik ukur benang.

Agar daya nalar peserta didik lebih terasah, guru dapat memberikan tugas projek. Untuk menyelesaikan tugas projek tersebut, peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 5 anak. Masing-masing kelompok diminta membuat maket sebuah kota, tetapi seluruh bangunan yang ada di dalamnya hanya berupa kerangka. Setiap titik sudut dari bangunan yang dibuat wajib diberi label. Macam kerangka bangunan harus bervariasi. Misalnya, terdapat kerangka bangunan yang berbentuk kubus, balok, limas, prisma, dan lain-lain.

Setelah tugas projek terkumpul, guru dapat melakukan penilaian. Dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, seperti estetika, variasi bangun ruang yang ada dalam maket, kebermanfaatan maket sebagai media pembelajaran, dan lain sebagainya. Tugas dengan nilai terbaik akan diapresiasi, ditampilkan di depan kelas, dan digunakan bersama-sama untuk memecahkan soal dimensi 3.

Tugas projek pembuatan maket kerangka bangun dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran. Dengan tugas tersebut, peserta didik akan lebih menjiwai perannya sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Sehingga tumbuhlah minat belajar serta terasahkan karakter percaya diri serta tanggung jawab.

Pembelajaran dimensi 3 dengan teknik kerangka bangun dan benang yang disertai dengan pemberian tugas projek telah diterapkan di kelas XII SMA Negeri 1 Dukun Kabupaten Magelang. Hasilnya, persentase peserta didik yang menyatakan tertarik mempelajari materi ini menjadi 100%. Persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat mencapai 88%. (mj/lis)

Guru Matematika SMAN 1 Dukun, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya