RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN abad 21 merupakan suatu pembelajaran yang bercirikan learning skill, skill, dan literasi. Pembelajaran abad 21 juga bisa dikatakan sebagai sarana mempersiapkan generasi abad 21. Dimana kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berkembang begitu pesat memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pada proses belajar-mengajar.
Selain itu, sistem pembelajaran abad 21 merupakan suatu pembelajaran, kurikulum yang dikembangkan menuntut sekolah mengubah pendekatan pembelajaran. Semula berpusat pada pendidik (teacher centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan, peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan bertindak.
Saat ini, pendidikan berada di masa pengetahuan (knowledge age) dengan percepatan peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Percepatan peningkatan pengetahuan ini didukung oleh penerapan media dan teknologi digital yang disebut dengan information super highway (Gates, 1996).
Sejak internet diperkenalkan di dunia komersial pada awal tahun 1970-an, informasi menjadi semakin cepat terdistribusi ke seluruh penjuru dunia. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada metode yang digunakan dalam mentransfer ilmu dalam dunia pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Salah satu yang paling berkembang adalah media pembelajaran.
Oleh karena itu, dari sektor pendidikan harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia yang semakin menarik, interaktif dan komprehensif. Media pembelajaran yang interaktif juga akan sangat berguna bagi siswa apabila mereka terlibat secara langsung dalam menggunakan media tersebut.
Media pembelajaran digital saat ini sudah diterapkan pada beberapa mata pelajaran untuk kompetensi keahlian Tata Busana di SMKN 1 Jambu, salah satunya mata pelajaran desain busana. Tidak dapat dipungkiri, siswa butuh pengalaman belajar yang menyenangkan dalam mempelajari setiap materi desain busana secara digital yang diberikan guru, dan media pembelajaran yang dapat menstimulasi kreativitas siswa salah satunya adalah aplikasi paperdraw.
Aplikasi paperdraw dapat dioperasikan pada android masing-masing siswa, sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dalam berkreasi untuk menciptakan sebuah desain busana yang akan diciptakan. Berbagai macam tools yang terdapat pada aplikasi paperdraw sangat mudah dioperasikan dan dapat menstimulasi kretaivitas siswa.
Paperdraw adalah sebuah aplikasi pengolah dan pembuat gambar 2 dimensi berbasis gambar bitmap. Dalam mendesain busana secara digital menggunakan aplikasi paperdraw, siswa dituntut menuangkan segala ide yang ada di kepalanya. Cara penuangan ide dilakukan dengan menggunakan berbagai macam tool yang tersedia di aplikasi tersebut. Berbagai tool untuk membuat garis, dari mulai garis lurus dan lengkung serta tool untuk mengaplikasikan warna pada desain membuat siswa semakin terampil dalam mendesain busana secara digital.
Layaknya mendesain secara manual, pada desain busana secara digital ini juga akan tampak sense dari hasil desain setiap siswa. Tidak dipungkiri lagi, mendesain itu memerlukan “rasa“ untuk menghasilkan desain yang “bernyawa” dan mempunyai sense of art sehingga suasana hati siswa juga harus dalam kondisi yang good mood. Meskipun garis-garis yang tecipta bukan goresan tangan, namun tetap saja kelincahan jari ataupun stylus pen pada layar android dalam membuat garis harus luwes sehingga menghasilkan garis yang natural dan tidak kaku.
Desain busana secara digital merupakan bukti campur tangan teknologi yang dikolaborasikan dengan seni. Dengan adanya aplikasi paperdraw, diharapkan kompetensi siswa dalam mendesain busana mempunyai nilai plus. Sehingga siswa lulusan SMK tidak hanya terampil dalam mendesain busana secara manual, namun juga mampu mendesain busana secara digital. (ump2/ida)
Guru Tata Busana SMKN 1 Jambu, Kabupaten Semarang