28 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Belajar Sistem Kerja Panel Surya dengan Oven Sederhana

Oleh : Tutut Wahjuni, S. Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan merupakan proses pembentukan kecakapan mendasar secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Dalam pelaksanaan pendidikan, hubungan dengan pengalaman adalah sebuah keniscayaan.

Pendidikan berbasis pengalaman akan senantiasa meningkatkan pengalaman yang melekat pada diri anak didik secara bertahap melalui periodisasi perkembangan fisik dan kondisi kejiwaan dan mental anak. Dalam dunia pendidikan, pembelajaran berbasis pengalaman atau yang disebut juga experiential learning adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu proses pembuatan makna dari pengalaman langsung (Nahwiyah, 2012).

Hal ini pulalah yang kemudian mendorong proses pembelajaran di SDN 1 Brangsong, Kendal dilaksanakan dengan mengutamakan pengalaman siswa.

Salah satunya diterapkan penulis pada siswa kelas VI dalam kegiatan pembelajaran Tema 4 (Globalisasi) muatan pelajaran IPA yakni membuat oven tenaga surya. Saat ini SDN 1 Brangsong telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka 100% . Hal ini mengacu pada SKB 4 Menteri tertanggal 21 Desember 2021. Maka dari itu, praktik kegiatan membuat oven sederhana ini dilakukan di sekolah dengan pendampingan langsung oleh guru.

Dalam kegiatan ini siswa diperkenalkan tentang pemanfaatan energi matahari bagi kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah panel surya. Secara umum, cara kerjanya adalah mengumpulkan energi matahari di siang hari untuk diubah menjadi energi listrik. Namun demikian, panel surya masih jarang digunakan di Indonesia sehingga sulit dijumpai di lingkungan sekolah.

Maka agar siswa mendapatkan pengalaman tentang pemanfaatan energi matahari dan cara mengurangi pemanasan global, dilakukanlah praktik membuat oven sederhana untuk membuat roti panggang. Prinsip kerja alat ini hampir sama dengan panel surya.

Dalam melaksanakan sebuah pembelajaran, kreativitas guru sebagai fasilitator sangat penting. Guru yang mampu memanfaatkan peluang sebagai pengalaman akan menciptakan pembelajaran yang berkesan. Dalam hal pembuatan oven sederhana, digunakan alat dan bahan yang mudah didapatkan.

Selain itu, ada pula pemanfaatan barang bekas agar tidak mengeluarkan biaya. Ada pun alat yang digunakan antara lain: kardus bekas, alumunium foil, plastic wrap, kertas karbon, penggaris, cutter, penyangga dan sumpit. Untuk bahan roti panggang sendiri, bahannya adalah roti tawar, butiran cokelat dan mentega.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Pertama, setiap kelompok menyiapakan kardus. Setelah itu kardus digarisi pada tepian sisi bagian atas dengan tebal sisi 2 cm. Setelah itu potong bagian yang telah digarisi dengan cutter.

Selanjutnya lapisi seluruh permukaan dalam kardus menggunakan alumunium foil, kertas karbon, alumunium foil lagi dan plastic wrap. Untuk bahannya, roti diolesi dengan mentega lalu ditaburi butiran cokelat.

Kemudian dibungkus menggunakan alumunium foil, lalu masukkan ke dalam kardus dan ditutup rapat. Terakhir, oven dijemur di bawah terik matahari langsung. Setelah 15 menit, oven bisa dibuka dengan sumpit. Jika roti belum nampak kecokelatan, maka tutup kembali oven dan kembali dijemur. Tunggu hingga roti matang dan siap disajikan.

Beberapa manfaat dari kegiatan tersebut bagi siswa antara lain : siswa dapat mengembangakan potensi yang dimiliki melalui praktik yang dilakukan, bermanfaat dalam kehidupan siswa di masyarakat, serta pembelajaran tidak hanya bersifat normatif namun juga aplikatif. Maka pembelajaran berbasis pengalaman seperti ini hendaknya selalu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya agar pembelajaran menjadi bermakna. (kd/lis)

Guru Kelas VI SDN 1 Brangsong, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya