RADARSEMARANG.COM, SEJAK diberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) melalui kebijakan edaran surat keputusan bersama 4 menteri, Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Agama (Menag) dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun ajaran 2022 semester 2 tetap melaksanakan PTM terbatas. Dengan ketentuan tiap satuan pendidikan mengatur peserta didik masuk 50 persen serta dengan ketentuan kegiatan ekstra dan non akademik belum dapat dilaksanakan.
Mengemukan masalah kegiatan belajar mengajar agar peserta didik mendapat pelajaran yang sama, perlu adanya pemanfaatan aplikasi teknologi informasi yang mudah pengoperasiannya, praktis dalam pengoperasiannya, berhasil pada penyampaian materi, penilaian melalui aplikasi, dan menghemat biaya. Untuk itu perlu cara menerapkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada pembelajaran.
Mengidentifikasi masalah kegiatan belajar kurang efektif karena masih dilakukan daring, di antaranya, kurangnya kemampuan guru dalam penggunaan teknologi komunikasi dan informasi yang beragam. Kurangnya ide kreatif guru dalam pembelajaran. Menurunnya minat siswa terhadap pembelajaran secara daring serta menurunnya minat siswa dalam mengerjakan soal evaluasi.
Pengamatan tindakan kelas penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi peserta didik.
Karena itu, dalam Pengamatan Tindakan Kelas (PTK) memiliki empat tahap yang dilaksanakan planning (merencanakan), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (eefleksi), (Lewin Navel Oktaviandy, 2012).
Langkah tindakan kelas yang dilaksanakan dengan mengutip Muryo Setyo (2016) pada evaluasi pembelajaran bisa berfungsi dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut, menyeluruh, artinya evaluasi harus mampu menghasilkan gambaran tentang peserta didik secara keseluruhan baik pada aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Berkesinambungan, artinya evaluasi pembelajaran harus dilakukan dengan terus menerus, baik di awal sampai dengan akhir proses pembelajaran. Obyektif, maksudnya evaluasi pembelajaran menggambarkan keadan peserta didik yang sebenarnya tanpa rekayasa. Valid berarti menghasilkan pengukuran pembelajaran sahih menggambarkan kondisi peserta didik sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dievaluasi. Reliable artinya pembelajaran dapat dipercaya dan bisa menggambarkan kondisi peserta didik secara kontinyu meskipun dilakukan oleh pihak yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula.
Penerapan Liveworksheet. Liveworksheets merupakan salah satu situs online yang memungkinkan pengguna mengubah lembar kerja tradisional yang telah dicetak dalam format dokumen maupun gambar (seperti dokumen, pdf, jpg) menjadi LKPD online interaktif dengan koreksi diri, yang disebut “lembar kerja interaktif”. Melalui situs tersebut, peserta didik dapat mengerjakan lembar kerja secara online dan mengirimkan jawaban mereka kepada pengajar.
Dengan memberikan evaluasi pembelajaran melalui Liveworksheets bermanfaat untuk memotivasi peserta didik dengan model soal yang beragam. Sedangkan untuk pengajar bermanfaat untuk menghemat waktu karena hasil pengerjaan peserta didik langsung dikoreksi oleh sistem. Selain itu, juga bermanfaat untuk melestarikan lingkungan menghemat kertas. Lembar kerja interaktif Liveworksheets juga sepenuhnya memanfaatkan teknologi baru yang diterapkan pada pendidikan. Model soal evaluasi online dalam Liveworksheets meliputi pilihan ganda, latihan seret dan lepas, bergabung dengan panah, bahkan berbicara, yang harus dilakukan peserta didik dengan menggunakan mikrofon. Selain itu hasil pengerjaan anak melalui Liveworksheets dapat disimpan melalui kotak pesan di situs tersebut.
Mengambil pada pokok bahasan bela negara dalam konteks negara kesatuan RI dengan sub materi makna bela negara, peraturan perundang-undangan yang mengatur bela negara, perjuangan mempertahankan negara kesatuan RI, semangat dan komitment persatuan dan kesatuan dalam mengisi dan mempertahan NKRI. Satuan pendidikan memiliki 6 rombongan kelas (rimbel) di kelas 9, sebagai objek pengamatan diambil pada kelas 9f. Nilai kriteria ketuntasan minimal 75.
Kesimpulan memanfaatkan liveworksheet pada kegiatan belajar mengajar memiliki berbagai manfaat yang dapat diperoleh bagi peserta didik, pengajar, dan satuan pendidikan. Meski begitu, penulis tetap terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnan kegiatan belajar mengajar. (una/ida)
GMP PPKn SMP 3 Weleri, Kabupaten Kendal
