RADARSEMARANG.COM, Bermain peran dalam sebuah drama memang sangat mengasyikkan. Namun tidak semua peserta didik mempunyai keberanian yang maksimal. Apalagi di masa pandemi Covid-19 kegiatan pembelajaran lebih banyak dilakukan secara daring. Sehingga materi drama lebih menitikberatkan pada aspek kognitif atau pengetahuan saja. Diperlukan teknik dan metode yang tepat agar pembelajaran materi ini dapat berkesan serta memberi pengalaman yang baru.
Dalam kurikulum 2013 materi drama diberikan di kelas VIII di semester 2. Menurut KBBI drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Meskipun dalam Kd 4.16 menyajikan drama dalam bentuk bentuk pentas dan naskah ada sedikit kendala, namun di SMP Negeri 1 Srumbung di akhir semester dua pembelajaran tetap menyajikan pentas. Karena pembelajaran sudah melalui tatap muka. Agar siswa dapar bermain peran dengan baik dan menyenangkan, diperlukan strategi yang tepat dan efisien.
Menurut Lilis Suryani (2008:109), bermain peran adalah memerankan karakter/tingkah laku dalam pengulangan kejadian yang diulang kembali, kejadian masa depan, kejadian yang masa kini yang penting, atau situasi imajinatif. Diharapkan anak-anak pemeran mencoba menjadi orang lain dengan memahami peran.
Siswa menghayati tokoh yang diperankan sesuai dengan karakter dan motivasi yang dibentuk pada tokoh sesuai pada naskah drama. Adapun salah satu media yang paling tepat dalam bermain peran dalam materi drama adalah dengan membuat film pendek. Yang dimaksud film pendek menurut Panca Javandalasta (2011: 2) sebuah karya film cerita fiksi yang berdurasi kurang dari 60 menit. Film pendek memiliki karakteristik sendiri. Secara teknis, film pendek memiliki durasi di bawah 50 menit. Bahkan bisa berdurasi 60 detik, yang penting adalah ide dan pemanfaatan media komunikasinya berlangsung efektif.
Pembelajaran pada awalnya dilakukan dengan penjelasan tentang materi, teknik penilaian serta persiapan alat (handphone) dan media/properti yang digunakan. Siswa dapat mendownload beberapa aplikasi di google , misalnya kinemaster, viva video, filmorago, powerdirector, cupcut, inshot, dan lain sebagainya. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 anak. Pembagian kelompok dilakukan oleh guru, agar siswa merasa diperlakukan dengan adil. Setiap kelompok diberi tema yang berbeda sehinga mereka dapat menyiapkan naskah cerita atau skenario dan beberapa properti penunjang ketika pengambilan gambar. Diperlukan kemauan dan kerja sama yang kuat di antara kelompok.
Diperlukan diskusi yang matang untuk menyusun naskah cerita yang baik, pembagian pemeran tokoh, pemilihan kostum maupun properti yang digunakan. Setiap anak harus mempelajari naskah yang disiapkan dan harus bertanggungjawab dengan peran yang harus dilakonkan. Pengambilan gambar dapat dilakukan dengan kamera yang terdapat dalam HP. Setting dan kostum disesuaikan dengan jalan cerita. Pengaturan suara juga harus diperhatikan agar mendapatkan rekaman suara yang berkualitas. Selanjutnya potongan-potongan gambar disatukan dengan sedikit editing untuk memperhalus gambar yang menarik. Ada penambahan musik yang sesuai untuk menambah penjiwaan dan suasana yang sesuai dengan jalan cerita.
Sungguh di luar dugaan respons peserta didik sangat baik. Hasil karya mereka sangat membanggakan. Bahkan ketika karya mereka dipresentasikan melalui slide di dalam kelas mereka sangat bangga dan senang. Mereka tidak menyangka bisa menjadi aktor, meskipun dikerjakan dengan segala keterbatasan. Banyak hal positif yang didapat dalam metode pembelajaran bermain peran dengan membuat film pendek.
Siswa akan lebih percaya diri, dapat meningkatkan kerja sama dalam kelompok, mengembangkan kreativitas dan pertumbuhan intelektual, belajar untuk mematuhi peraturan, dan membantu anak menghubungkan dunia nyata dan imajinasi. Dengan demikian kegiatan tersebut dapat memberikan pengalaman konkret apa yang telah dipelajari oleh peserta didik. (mj/lis)
Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Srumbung, Kabupaten Magelang
