RADARSEMARANG.COM, PERKEMBANGAN Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berjalan sangat cepat terutama di bidang teknologi komunikasi. Masyarakat mulai meninggalkan media cetak dan beralih ke media online. Data dari BPS, pada tahun 2015 terdapat 88,04% rumahtangga di Indonesia memiliki satu nomor telepon, hal ini menunjukkan dalam setiap rumah tangga memiliki paling sedikit satu HP/Smartphone.
Kecanggihan smartphone yang diimbangi dengan perluasan jaringan internet menyebabkan bertambahnya kepemilikan smartphone. Berdasarkan usia pengguna internet, kelompok umur terbanyak berkisar antara 5-24 tahun, artinya mereka yang berada di usia sekolah dan bangku kuliah.
Penggunaan internet di Indonesia masih didominasi untuk tujuan media sosial dan hiburan, sedangkan untuk kegiatan pendidikan masih kurang. Untuk itu guru perlu mengajak peserta didik memaksimalkan penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran interaktif. Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2017): media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media merupakan alat fisik dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Dengan kecanggihan yang dimilikinya menjadikan smartphone sebagai pilihan media yang tepat untuk pembelajaran di era digital.
Smartphone menyediakan berbagai aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, salah satunya digital comic. Banyak pilihan aplikasi digital comic, antara lain COMICA. Aplikasi ini merupakan pencipta meme yang sempurna, dimana setiap orang dapat mengubah foto yang dimilikinya menjadi komik. Foto ditambah balon percakapan sehingga menjadi cerita yang menarik. Narasi komik untuk pendidikan berbeda dengan hiburan, cerita yang disusun harus mengandung unsur pembelajaran. Rangkaian alur ceritanya mengarah pada pertanyaan pembelajaran. Tokoh komik adalah peserta didik sendiri dan mereka harus memahami serta menguasai apa yang diperankannya.
Keluwesan berakting didepan kamera dan membuat narasi yang sesuai pembelajaran merupakan hal terpenting dalam keberhasilan pembuatan digital comic ini. Selfie dan Wefie sudah menjadi gaya hidup termasuk peserta didik di SMP Negeri 5 Batang. Guru dapat memanfaatkan hobi ini untuk membuat media pembelajaran interaktif yang kekinian. Pembelajaran kekinian adalah pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman, menggunakan kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kecakapan pembelajaran abad 21. Kompetensi yang diharapkan adalah peserta didik mampu berpikir tingkat tinggi dan memiliki keterampilan 4C, yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration dan Comunication.
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek. Digital Comic menjadi solusi untuk mengajak peserta didik membuat proyek media pembelajaran sendiri dengan memanfaatkan teknologi smartphone. Pembuatan Digital Comic dengan aplikasi COMICA tidaklah terlalu sulit, hal ini sudah pernah penulis praktikkan di pembelajaran IPS Kelas 8 materi Redistribusi Pendapatan.
Adapun langkah pembuatan Digital Comic sebagai berikut: Pertama; guru meminta peserta didik untuk mendownload aplikasi COMICA di Playstore dan menerangkan bagaimana proses kerjanya. Kedua; Guru memaparkan permasalahan tema pembelajaran yang akan diselesaikan melalui media komik. Ketiga; peserta didik diminta membuat storyline (alur cerita), gunanya untuk memudahkan dalam pembuatan komik agar alur cerita komik runtut sesuai isi materi pelajaran. Keempat; peserta didik membagi tugas siapa yang menjadi tokoh dan kameramen.
Kelima; peserta didik melakukan pemotretan sesuai dengan isi dialog yang dibuat di storyline. Keenam; memasukkan foto kedalam parit komik dan memberi keterangan foto dengan balon kata. Ketujuh; memberikan efek elemen komik baik efek gambar, tulisan, pewarnaan dan lainnya agar hasilnya lebih menarik. Kedelapan; mendownload hasil komik yang sudah dibuatnya dan mencetaknya sebagai bukti telah mengerjakan tugas proyek.
Keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan media digital comic ini dapat dilihat dari dialog yang ada di balon kata. Balon kata berisi komunikasi antara tokoh yang ada dalam komik, dapat berupa dialog, pikiran, narrator dan caption. Isi teks harus berisi jawaban atas permasalahan yang ada dalam pembelajaran. Media comic digital yang diterapkan di SMP Negeri 5 Batang ini mengajarkan kepada peserta didik bahwa mereka dapat memanfaatkan teknologi secara bijaksana dan dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar. (bat2/zal)
Guru SMP Negeri 5 Batang