31.8 C
Semarang
Saturday, 11 October 2025

Ekraf Project Bentuk Pembelajaran Berdiferensiasi

Dinok Sudiami, M.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Proyek adalah serangkaian kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen proyek dalam periode/waktu tertentu. Proyek didesain agar siswa dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi. Rangkaian kegiatan proyek dimulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan, penyajian data dan pelaporan.

Dalam implementasi kurikulum merdeka model pembelajaran berbasis proyek sangat disarankan dalam pembelajaran intrakurikuler maupun dalam penguatan proyek profil pelajar Pancasila (P5). Salah satu materi IPS yang dapat dikembangkan melalui model pembelajaran berbasis proyek adalah materi Ekonomi Kreatif. Melalui materi ini siswa dapat mengembangkan kompetensinya untuk membuat produk-produk ekonomi kreatif yang dihasilkan. Penyajian materi menjadi lebih menarik dan menyenangkan ketika dikemas menggunakan pembelajaran berdiferensiasi.

Menurut Tomlinson (2000) pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Pada awal pembelajaran guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui minat dari masing-masing siswa. Kemudian guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan bakat dan minat siswa. Setiap kelompok menentukan sendiri produk ekonomi kreatif yang akan dibuat.

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu siswa menentukan tema dan topik proyek, membagi tugas dan membuat jadwal proyek. Selanjutnya siswa melakukan aksi nyata dengan membuat sebuah produk ekonomi kreatif sesuai dengan kesepakatan kelompok. Selama penyelesaian proyek guru melakukan pemantauan. pendampingan dan pembinaan terhadap kerja siswa sekaligus melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik yang telah dibuat. Langkah terakhir yang dilakukan adalah siswa melakukan presentasi hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan membagikan praktik baik tersebut kepada siswa di kelas lain melalui Youtube, IG atau Facebook.

Hasilnya sungguh luar biasa, melalui pembelajaran berdiferensiasi siswa mampu menunjukkan gagasan yang baik dan mengaplikasikannya menjadi sebuah produk ekonomi kreatif yang bermutu dan menarik. Siswa merasa dihargai dan menumbuhkan keinginan mereka untuk belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi mampu mengoptimalkan pembelajaran dan tentunya hasilnya motivasi dan kinerja siswa meningkat. Karena pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajarnya. (bat2/fth)

Guru SMP Negeri 2 Bandar


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya