32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Belajar Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah dengan TaRL

Oleh : Sudarmini, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan di Indonesia saat ini dikelompokkan berdasarkan usia peserta didik. Padahal, pertambahan usia tak sejajar dengan perkembangan belajar. Setiap perkembangan peserta didik memiliki pendekatan yang berbeda. Pendekatan dalam pembelajaran yang baik disesuaikan dengan capaian, tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru diberikan kebebasan mengajar yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didiknya. Pendekatan ini dikenal dengan nama Teaching at the Right Level (TaRL). Dalam pendekatan ini, peserta didik akan memperoleh keterampilan dasar literasi (membaca), literasi sains dan literasi numerasi sesuai dengan kemampuan mereka.

Menurut Elizabeth Sulzby (1986), literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi membaca, berbicara, menyimak dan menulis dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.

Sebelum menerapkan TaRL, guru harus melakukan beberapa tahapan terlebih dahulu. Yakni pertama, memahami peserta didik. Misalnya tipe gaya belajar dan karakteristik peserta didik.

Kedua, merancang perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan pengelompokan peserta didik pada tingkat kemampuan yang sama. Setelah asesmen/penilaian, guru akan mudah mengintervensi pembelajaran.

Ketiga, guru diwajibkan mengikuti berbagai macam pelatihan, agar mampu mengimplementasikan pendekatan TaRL ini. Dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka, penulis sebagai guru IPA kelas VII di SMP Negeri 1 Secang, Kabupaten Magelang berusaha mengimplementasikan pendekatan TaRL dalam mengajar materi/konten Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah. Dalam materi ini, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Yaitu mengemukakan pendapat di dalam sebuah diskusi kelompok dan diskusi kelas.

Materi Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah sangat tepat jika digunakan untuk mengimplementasikan TaRL. Karena di dalam materi ini peserta didik dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan literasi membaca, sains dan juga numerasi. Peserta didik yang mengalami kesulitan saat mengerjakan lembar kerja (LK) dapat dibantu oleh teman dalam satu kelompoknya dengan tingkat kemampuan yang sama. Pembelajaran yang tepat untuk peserta didik harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dari peserta didik tersebut (Rusmawardah, SPsi, S. Pd dalam In House Training di sekolah penggerak, SD Muhammadiyah 1, Ketelan Surakarta, Sabtu (26/6/2021).

Di Kurikulum Merdeka, pada buku guru fase D kelas VII semester gasal dikatakan bahwa indikator capaian pembelajaran (CP) pada materi Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah salah satunya adalah peserta didik mampu mendeskripsikan laboratorium IPA dan ruang lainnya. Secara otomatis, peserta didik harus mengetahui semua hal tentang laboratorium IPA. Mulai dari ruangan hingga sarana dan prasarananya.

Seperti yang ada di dalam buku siswa, peserta didik dilatih untuk menafsirkan gambar tentang hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan jika mereka berada di dalam ruang laboratorium IPA. Mereka melakukan kegiatan secara berkelompok dengan panduan LK. Satu kelompok terdiri dari 4-5 peserta didik.

Masing-masing kelompok dapat berlatih mengemukakan pendapatnya tanpa rasa takut. Dengan melihat dan menafsirkan gambar, peserta didik mampu menyusun peraturan-peraturan tentang keselamatan selama berada di laboratorium IPA. Dengan cara seperti ini, peserta didik juga sudah berlatih mengerjakan soal-soal PISA. Dari hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan ke diskusi kelas. Produk akhir dari diskusi kelas ini akan menghasilkan peraturan-peraturan selama berada di laboratorium IPA yang sudah disepakati oleh semua anggota kelas.

Penilaian/asesmen yang dapat diambil ketika peserta didik melakukan diskusi adalah penilaian diri, penilaian antarteman, penilaian jurnal dan penilaian kuis/post test. Jika selama proses pembelajaran peserta didik belum mencapai hasil yang diharapkan, maka guru menyiapkan program remidial.

Pembelajaran dengan pendekatan TaRL akan meningkatkan kemampuan literasi membaca, literasi sains dan literasi numerasi peserta didik. Karena pendekatan ini mengacu pada pengelompokan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan atau kemampuan yang sama. (mj/lis)

Guru IPA di SMPN 1 Secang, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya