RADARSEMARANG.COM, Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (UU Nomor 20 Tahun 2013, Penjelasan Pasal 15). Bagaimanakah pendidikan kejuruan (SMK) bisa memenuhi kebutuhan kerja?
Lulusan pendidikan kejuruan (SMK) memerlukan budaya kerja yang selaras, sesuai dan cocok dengan budaya kerja yang dibutuhkan di dunia industri. Proses belajar mengajar belum mengarah kepada pemenuhan kebutuhan pasar kerja sehingga siswa perlu praktik langsung di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) dengan melaksanakan PKL (praktik kerja lapangan).
Praktik kerja lapangan (PKL) adalah bagian dari pendidikan sistem ganda (PSG) sebagai program bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan di dunia usaha dan dunia industri.
Dalam kurikulum SMK (Dikmenjur, 2008) disebutkan bahwa PKL adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/ asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP). Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagi bentuk alternatif pelaksanaan seperti day release, block release dan sebagainya.
PKL menurut Oemar Hambalik (2001: 21) merupakan model pelatihan yang bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerja. Hal ini sangat berguna bagi siswa untuk dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
PKL merupakan program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan wajib diikuti oleh seluruh siswa. PKL akan membantu siswa memantapkan hasil belajar di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya.
Ciri budaya kerja di industri adalah budaya kerja produktif, disiplin, peduli, tanggung jawab dan jujur dengan sikap kerja yang benar agar selamat dan sehat dalam bekerja. Lulusan pendidikan kejuruan yang memiliki budaya kerja akan dapat beradaptasi di tempat kerjanya kelak dengan berbagai kondisi dan situasi yang ada.
Budaya kerja mempunyai hubungan yang erat dengan produktifitas kerja dan sangat diperlukan peserta didik SMK untuk menyiapkan diri masuk ke industri, dunia usaha dan dunia kerja. Karakter kerja siswa SMK dalam memasuki dunia pasca sekolah mutlak harus dimiliki agar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh dunia kerja/ industri ataupun usaha mandiri. Oleh karena itu, sekolah sebagai tempat pembelajaran dituntut untuk mendukung keberhasilan pendidikan karakter kerja dengan menginternalisasi nilai-nilai karakter kerja dalam program dan budaya sekolah.
Kerja sama pihak sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) sangat penting sekali karena sebagai tolok ukur keberhasilan kompetensi siswa, persiapan memasuki dunia kerja, peningkatan potensi siswa di SMK. Pendidikan SMK sebagai lembaga yang menyiapkan tenaga kerja sehingga tamatan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan DU/DI. Perlu adanya kerja sama antara sekolah dan DU/DI untuk peningkatan kurikulum (sinkronisasi kebutuhan) dan peningkatan kualitas mutu dari siswa serta sebagai tempat penyaluran tenaga siap kerja tingkat menengah.
Dengan melaksanakan PKL di DU/DI, siswa mendapatkan kesempatan untuk menerapkan berbagai keterampilan di dunia kerja yang sebenarnya, mendapatkan pengalaman, menumbuhkan rasa percaya diri atas kerja. Membentuk pola pikir agar lebih konstruktif supaya dapat bekerja lebih baik dan dapat melihat peluang serta kesempatan yang lebih baik untuk membangun karir maupun usahanya di masa depan.
Banyak manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan PKL. Siswa-siswi SMK, pergunakanlah kesempatan tersebut sebaik-baiknya agar bisa menjadi individu yang berkualitas dengan etos kerja yang baik serta profesional di bidangnya demi perkembangan karir maupun usaha di masa depan. Keberhasilan SMK bukan berapa besar prosentasi kelulusan, tetapi seberapa besar kelulusan terserap oleh dunia industri. (mj/lis)
Guru Produktif Pemasaran SMKN 1 Ngablak, Kabupaten Magelang