26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Meningkatkan Kemampuan Menilai Karya Sastra dengan Brainstorming

Oleh : Nirmala Dwi Hapsari, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Karya sastra merupakan sebuah ungkapan perasaan manusia berupa pengalaman, pemikiran, ide dalam kehidupan yang dapat diungkapkan dalm bentuk sebuah tulisan. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya. Karena siapapun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas delapan terdapat materi mengenai teks ulasan. Dalam pembelajaran tersebut siswa dituntut mengulas sebuah karya sastra bisa berbentuk novel, cerpen, puisi, drama bahkan film. Peserta didik diharapkan mampu menilai isi dari sebuah karya sastra. Namun dalam mengulas karya sastra siswa mengalami kendala.
Perhatian siswa terhadap pembelajaran sastra umumnya masih sangat kurang. Setiap kali diberi tugas membaca serta mengapresiasi karya-karya sastra para siswa cenderung mengabaikannya. Karena mereka kurang tertarik untuk membaca karya sastra. Kendala yang lainnya juga disebabkan dari sarana prasarana di sekolah yang kurang memadai. Seperti minimnya koleksi buku yang ada di perpustakaan sekolah.

Kendala lain yang dialami guru bahasa Indonesia umumnya masih banyak yang menggunakan metode ceramah. Sedangkan bahan ajar utama yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran sastra di dalam kelas yaitu buku teks. Hanya sedikit guru yang menjadikan teks karya sastra sebagai bahan ajar utama mereka.

Sebuah metode yang digunakan untuk menarik perhatian pembelajaran menilai karya sastra adalah brainstorming. Metode brainstorming adalah teknik atau cara mengajar yang digunakan dalam diskusi kelompok untuk menghasilkan gagasan, pikiran, atau ide yang baru dengan melontarkan suatu masalah ke siswa. Kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat atau komentar sehingga masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.

Cara menggunakan metode brainstorming ini adalah siswa diberi perintah untuk membaca serta memahami sebuah karya sastra. Setelah itu siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan. Dari karya sastra yang dibaca tersebut siswa bisa mendiskusikan untuk mengemukakan ide-ide terkait topik yang dibahas. Seperti mencari isi karya sastra tersebut lalu dikaitkan dengan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam karya sastra serta memberikan sebuah alasan yang tepat.

Dengan diskusi kelompok, siswa bisa mengulas isi karya sastra dan menilai sisi positif dan negatifnya. Setelah hasil diskusi terkumpul dilanjutkan tahap evaluasi. Guru bersama siswa mengklarifikasi ide-ide tersebut, bukan untuk mengkritik. Selain itu guru juga membahas satu per satu respons yang muncul sehingga karya sastra yang sudah dibaca benar-benar diulas secara matang oleh siswa.

Tujuan digunakan metode ini adalah mendorong penyampaian ide atau pengalaman pembelajaran yang sangat membantu terjadinya refleksi dalam kelompok. Bisa memperoleh banyak ide dan pendapat dari permasalahan yang sedang dibahas, menumbuhkan kreativitas berpikir, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, serta dapat mengekspresikan gagasan-gagasan yang imajinatif (Makarao, 2009).

Menurut Roestiyah (2012) kelemahan metode brainstorming adalah waktu pembelajaran yang diberikan kepada siswa untuk berdiskusi dan berpikir secara baik kurang. Untuk anak yang kurang pandai akan tertinggal dalam pembelajaran diskusi ini.

Kelebihan metode brainstorming adalah siswa dapat aktif berfikir untuk mengemukakan pendapat dan berpikir dengan logis dan kreatif, meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru, serta dapat terbentuk suasana belajar yang menyenangkan.
Dengan metode brainstorming pada pembelajaran teks ulasan dalam menilai karya sastra akan membuat siswa lebih mudah menilai sebuah karya sastra. Penggunaan metode ini dapat memotivasi mereka saat berdiskusi kelompok untuk menggunakan ide dan pendapat masing-masing. (ks/lis)

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Patebon


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya