RADARSEMARANG.COM, HASIL belajar merupakan indikator belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu memberikan pengalaman belajar yang menunjukan kompetensi siswa dalam pembelajaran. Kualitas pembelajaran mengacu pada keefektifan proses pembelajaran, Sedangkan kualitas proses pembelajaran dapat menentukan hasil belajar.
Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia adalah Literasi Buku Fiksi misalnya cerita novel. Materi tersebut menuntut siswa berimajinasi mendapatkan amanat atau pesan dari cerita novel. Namun banyak siswa yang kurang bisa menggunakan imajinasinya, amanat atau pesan penulis belum bisa dipahami.
Akibatnya indikator hasil belajar siswa kurang optimal. Akar masalah di MTs Miftahul Huda Jleper adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa kurang optimal.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan identifikasi di kelas IX A, B, dan C MTs Miftahul Huda Jleper tahun pelajaran 2021/2022. Yakni dengan menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa.
Metode ini diperlukan untuk mengonstruksikan konsepnya sendiri. Keterlibatan siswa dapat menyeimbangkan hasil belajar ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Ketpichainarong, Panijpan, & Ruenwongso 2010).
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan adalah Problem Based Learning (PBL) yang menganut paham konstruktivisme. PBL merupakan model pembelajaran yang menyajikan masalah. Sehingga siswa dapat menginvestigasi dan melakukan penyelidikan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan penyelesaian masalah. Bahkan dengan PBL, membantu siswa berperan aktif dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan memecahkan masalah melalui pencarian data untuk menemukan solusi yang rasional.
Partisipasi siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan pola belajar berkelompok sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 69 tahun 2013. Pembelajaran kelompok dapat mengembangkan kemampuan berinteraksi siswa, sehingga menumbuhkan bakat intelektual dalam mensintesis dan menganalisis (Zsiga, 2010).
Prinsip PBL menekankan pada peningkatan dan perbaikan cara belajar untuk menguatkan konsep dalam situasi nyata, mengembangkan keterampilan berpikir, pemecahkan masalah, peningkatan keaktifan belajar, pengembangan keterampilan membuat keputusan, penggalian informasi, peningkatan percaya diri, tanggung jawab, kerjasama, dan komunikasi.
Model PBL dapat menumbuhkan minat belajar, peran aktif, kemandirian belajar, pengetahuan, dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Pemahaman dan partisipasi yang meningkat dapat meningkatkan hasil belajar ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Belajar dan pembelajaran yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar dan mengajar, siswa harus bisa menciptakan suasana yang kondusif, aman, tenang, aktif. Di sini guru mampu menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan,sehingga siswa menjadi antusias untuk menerima materi pelajaran dengan baik.
PBL menganut teori konstruktivisme yang memusatkan pembelajaran pada siswa. Siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran yaitu terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya, mencari sumber literatur untuk memecahkan masalah, menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperoleh, turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, dan melatih diri dalam memecahkan soal.
Sintaks model PBL yaitu memberikan orientasi tentang permasalahan siswa, mengorganisasikan siswa untuk meneliti, membantu investigasi mandiri dan kelompok, mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah (Arends, 2008).
PBL melatih siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menentukan permasalahan melalui kegiatan bertanya. Selain kegiatan bertanya, siswa juga dilatih untuk menemukan konsepnya melalui proses pemecahan masalah yang telah diajukan. PBL memberikan ruang belajar siswa yang lebih luas sehingga siswa dapat mengoptimalkan indera yang digunakan dalam proses belajar.
Penggunaan indera yang optimal membuat siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih banyak daripada pembelajaran yang mengutamakan guru sebagai sumber informasi. Jadi dengan menggunakan metode PBL hasil belajar siswa jauh lebih baik. (igi2/ida)
Guru Bahasa Indonesia MTs Miftahul Huda Jleper, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak