RADARSEMARANG.COM, Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan pelajaran yang memfokuskan pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter. Sebagaimana diamanatkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran itu, guru dan siswa harus mampu mewujudkan proses pembelajaran berkualitas. Keduanya sangat kompeten karena dalam unsur pendidikan antara guru dan siswa menunjukkan sebuah sistem yang saling terkait. Siswa akan lebih cepat menguasai materi yang disampaikan, jika guru menyajikan materi melalui pengguna media dan penerapan strategi pembelajaran yang mampu memberikan kemudahan saat proses mentransformasikan nilai dalam pembelajaran. Guru juga perlu mengarahkan saat pembelajaran agar siswa lebih interaktif dalam pembelajaran.
Tapi untuk mewujudkannya bukan hal mudah. Ada beberapa hal yang menyebabkan sulitnya tercapai pembelajaran berkualitas. Di antaranya faktor penerapan strategi pembelajaran, faktor penggunaan media dan faktor siswa sendiri. Dari hasil pengamatan menunjukkan khususnya di kelas X 5 SMA Negeri 2 Pekalongan saat pembelajaran PPKn berlangsung ada beberapa permasalahan muncul. Antara lain: rendahnya minat belajar siswa, perhatian siswa kurang, siswa cenderung ramai, hasil belajar tidak optimal. Selain itu faktor guru juga menjadi penyebab mengapa siswa tidak antusias dan cenderung ogah-ogahan mengikuti pelajaran PPKn.
Faktor permasalahan yang dihadapi guru adalah kurangnya menerapkan metode inovatif, kurang membiasakan menggunakan media pembelajaran serta kurang mengedepankan aktivitas belajar anak. Bahkan dari pengamatan peneliti saat pembelajaran PPKn berlangsung, antusias dan motivasi belajar anak rendah, serta hasil belajar siswa belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari dokumen nilai kondisi awal, bahwa setelah materi disampaikan siswa.
Dari pengamatan hasil ulangan awal tentang pemahaman materi Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara,. Peserta didik hanya bisa mencapai rata rata 50 padahal KKM yang ditetapkan adalah 70. Permasalahan yang ada di kelas ini harus dicari jalan keluarnya untuk menumbuhkan aktivitas belajar peserta didik, oleh sebab itu diperlukan suatu metode yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran.
Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang tepat diterapkan adalah model pembelajaran Project Based Learning (PBL). Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas X 5 SMA Negeri 2 Pekalongan dengan model pembelajaran PBL berbantuan power point. Pembelajaran problem based learning melatih siswa berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang sering ditemukan di lapangan.
Sehingga siswa diajarkan menemukan sendiri konsep-konsep memecahkan sebuah permasalahan dan siswa diharapkan mampu mengkaji dan menganalisis permasalahan yang sedang terjadi di dalam realitanya di lapangan. Sehingga guru mampu mengaitkan materi dengan masalah nyata. Media power point digunakan untuk mendesain proses pembelajaran ke suasana lebih menarik. Sehingga siswa termotivasi mengikuti proses pembelajaran.
Terdapat beberapa permasalahan yang layak dikedepankan. Yaitu 1) Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media power point dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran, 2) Hambatan apakah yang ditemui dalam penerapan PBL berbantuan media power point, 3) Solusi apa yang diberikan mengatasi hambatan dalam penerapan model pembelajaran PBL pada siswa dalam mata pelajaran PKn kelas X 5 SMA Negeri 2 Pekalongan.
Dengan penerapan PBL berbantuan power point di kelas X 5 SMA Negeri 2 Pekalongan menunjukan keberhasilan. Setelah diterapkan, hasil belajar PPKn siswa mengalami peningkatan. Hal itu menunjukan penerapan pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X 5 SMA Negeri 2 Pekalongan. Keberhasilan juga didukung hasil penelitian Oka Weda (2009) yaitu dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar PKn siswa.
Penelitian Budi Mahendri (2009) yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn siswa, serta keberhasilan penelitian dengan didukung dengan penggunaan media pembelajaran didukung hasil penelitian Agastya Putra (2012) yaitu dengan media pembelajaran berbasis multimedia dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. (ks/fth)
Guru SMA Negeri 2 Pekalongan