29.3 C
Semarang
Wednesday, 8 October 2025

Dengan Strategi Jigsaw, Belajar Matematika Jadi Mudah

Oleh : Siti ‘Atiqoh, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Matematika bukanlah mata pelajaran yang sulit dan menakutkan apabila siswa benar-benar memahami materi yang dipelajarinya. Maka, guru harus mengubah mindset, dari matematika yang menakutkan dan sulit menjadi matematika yang mudah dan menyenangkan.

Kita mengenal berbagai banyak strategi, pendekatan ataupun metode pembelajaran dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Guru harus memilih strategi, pendekatan ataupun metode yang efektif sesuai materi yang akan diberikan kepada peserta didik. Salah satunya adalah model pembelajaran jigsaw.

Jigsaw adalah strategi pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa untuk belajar berkelompok, yang masing-masing siswa bertanggung jawab pada satu topik atau bahasan yang kemudian dikolaborasikan dengan anggota kelompok lain. Sehingga membentuk pengetahuan yang utuh.

Menurut ahli model pembelajaran jigsaw adalah model pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembejarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan tetapi juga harus siap memberikan informasi dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya untuk itu kemampuan kognitif maupun sosial siswa sangat diperlukan (Istarani, 2014:81).

Sedangkan menurut Yasmin, pembelajaran jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab mempelajari anggota anggota lain untuk mepelajari salah satu bagian materi.

SD Negeri Ngendrosari berlokasi di wilayah pedesaan yang mayoritas orang tua siswa adalah petani dan pedagang sayuran. Maka, mereka kurang waktu untuk membimbing putra-putrinya di rumah. Guru sebisa mungkin tidak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sebelum mereka benar -benar paham pada materi yang diberikan di sekolah.

Untuk itu penulis mencoba menerapkan strategi pembelajaran jigsaw dalam pelajaran matematika materi luas permukaan bangun ruang. Dengan strategi pembelajaran jigsaw dapat menghemat waktu dan siswa bisa paham. Terbukti bahwa 85 persen siswa mendapat nilai di atas KKM.

Langkah pembelajaran metode jigsaw adalah penulis menyiapkan peraga yaitu tiruan bangun dari kardus. Adapun media yang disiapkan yaitu balok, kubus, prisma segi tiga dan tabung. Setelah itu membagi siswa yang yang berjumlah 12 orang menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang disesuaikan materi yang akan disampaikan. Materi yang disampaikan adalah luas permukaan 4 jenis bangun ruang.

Dalam strategi pembelajaran jigsaw ini setiap anggota kelompok akan menjadi kelompok ahli sebelum mereka menjelaskan materi yang menjadi tanggung jawabnya kepada teman satu kelompoknya. Jadi setiap siswa harus dapat menyerap informasi yang telah didapat ketika menjadi anggota kelompok ahli.

Di situlah keterampilan berbicara dan mengunakan media dan bersosialisasi dengan teman dapat terlatih. Dengan kegiatan seperti ini peserta didik yang tadinya merasa canggung jika bertanya kepada guru, maka tidak akan canggung lagi untuk bertanya tetang materi yang dijelaskan kepada temannya.

Walau kadang pada waktu pertama atau kedua kalinya guru menggunakan strategi ini masih banyak membibing agar pembelajaran meraih hasil maksimal dan efektif.

Strategi ini sering digunakan maka siswa paham apa yang harus mereka lakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Semua siswa aktif berkolaborasi dengan teman-teman kelompoknya.
Saat mengerjakan tugas evaluasi, hasilnya cukup bagus seperti yang telah ditulis di atas yaitu 85 persen siswa mendapat nilai di atas KKM. Dan saat menyimpulkan pembelajaran serta refleksi mereka mengatakan senang dengan kegiatan ini. (mj/lis)

Guru SDN Ngendrosari, Kec. Kajoran, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya