RADARSEMARANG.COM, Pelajaran Sejarah di MAN Kendal merupakan pelajaran wajib bagi siswa pada semua program (IPS, IPA, Bahasa dan Agama). Tujuan pembelajaran sejarah salah satunya agar peserta didik dapat mengembangkan kompetensi berkomunikasi dan memiliki kesadaran tentang pentingnya bermasyarakat. Untuk mencapai kemampuan dasar berkomunikasi siswa harus dimiliki penguasaan kosa kata. Untuk itu, maka pembelajaran harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, ditunjang penggunaan media yang dapat memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Atas dasar pemikiran tersebut, penulis menerapkan pembelajaran sejarah dengan flash card untuk tema Masa Pendudukan Jepang di Indonesia.
Sebagai pendidik, guru masih terlalu asing dengan istilah Flash Card atau kartu kilat. Metode ini dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) akan mempermudah atau mempercepat pemahaman siswa. Penggunaan flashcards dalam belajar tidak hanya berlaku bagi pemuda pemula, media ini juga bermanfaat bagi orang tua.
Teori multiple intelligence yang dikemukakan Howard Gardner mengingatkan guru tentang siswa yang memiliki tipe belajar yang berbeda. Penelitian yang diadakan Gardener mengindikasikan bahwa dalam PBM guru idealnya bisa mengakomodir tipe-tipe yang berbeda tersebut. Untuk siswa pada usia membaca, flashcards bisa digunakan berdampingan dengan word cards. Word cards adalah kartu sederhana yang menampilkan tulisan saja, sebaiknya diperkenalkan setelah menunjukkan pictorial cards (kartu bergambar). Sehingga tidak mempengaruhi pronunciation (pelafalan).
Flash cards adalah media yang sederhana namun sangat bermanfaat untuk menampilkan dan melatih kosa kata (vocabulary). Kita bisa mengajak siswa membuat flash cards sendiri. Nantinya bisa dibawa pulang ke rumah untuk berlatih sendiri maupun bersama orang tua. Flash cards adalah media yang tepat untuk membantu siswa mengingat dan mempelajari informasi baru. Kartu ini mudah dibuat dan digunakan. Sebagian besar anak-anak adalah suka belajar melalui cerita gambar dan kartu bergambar dengan warna-warna menarik bisa sangat bermanfaat untuk mengajar mereka.
Tahapan pembelajaran menggunakan Flash Card sebagai berikut: 1) Menyiapkan bahan; Media cetak (Koran, majalah), Kertas Manila, Lem dan isolasi,gambar-gambar atau artikel. 2) Prosedur Pembuatan: Siapkan kertas manila, siapkan gambar-gambar peristiwa sejarah, potong gambar-gambar tersebut dan tempelkan pada kertas manila warna; atau, potong gambar-gambar tersebut secara terpisah-pisah sehingga membentuk kartu dan tempelkan pada kertas warna, bagikan potongan-potongan gambar tersebut pada siswa untuk ditanggapi. 3) Prosedur Penerapan; Guru menyiapkan potongan-potongan gambar peristiwa sejarah yang sudah ditempel di kertas warna (sebagai Media), guru mengatur siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4 atau 5 siswa dengan kemampuan dan jenis kelamin berbeda.
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk memilih gambar, guru membagi kertas warna sebagai lembar kerja, siswa mencermati gambar yang dibagikan guru, siswa berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok cerita. Siswa berdiskusi untuk merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik. Siswa bercerita dengan urutan baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat dengan menggunakan alat peraga. Siswa menanggapi cerita temannya secara logis, guru memberi penguatan, apresiasi dan membuat kesimpulan.
Media flashcard memiliki kelebihan di antaranya mudah dibawa, praktis, gampang diingat dan menyenangkan. Selain itu media flashcard dapat membantu kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata. Sehingga dapat meningkatkan perbendaharaan kata. Semoga bermanfaat. (igi1/fth)
Guru Sejarah MAN Kendal