RADARSEMARANG.COM, SALAH satu sebab rendahnya hasil belajar siswa adalah belum efektifnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran selama ini masih terlalu berorientasi terhadap penguasaan teori dan hafalan dalam semua bidang studi yang menyebabkan kemampuan belajar siswa menjadi terhambat. Pembelajaran yang terpusat pada guru, tanpa sedikitpun memberikan kesempatan pada siswa menyebabkan siswa terbelenggu oleh aturan dan penggunaan strategi yang monoton dan membosankan. Model pembelajaran yang berpusat pada guru atau konvensional juga hanya didominasi oleh siswa yang pintar. Model pembelajaran yang terlalu berorientasi pada guru cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan, serta pertumbuhan dan perkembangan siswa sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan menjadi kurang optimal.
Oleh sebab itu, guru perlu menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan siswa sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Salah satunya adalah model pembelajaran mind mapping. Model pembelajaran mind mapping merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas, keaktifan, daya hafal, pengetahuan dan kemandirian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Mind mapping atau pemetaan pikiran adalah teknik pemanfaatan seluruh otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Mencatat dengan metode mind mapping sangat menyenangkan dan dapat membangkitkan kreativitas. Selain itu mind mapping melibatkan otak siswa secara aktif.
Manfaat atau keunggulan mind mapping antara lain dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengingat sesuatu lebih utuh dan detail; dapat meningkatkan kemampuan manajemen informasi, konsentrasi, imajinasi dan memori; kegiatan belajar lebih menyenangkan dan sangat menghemat waktu; materi yang sulit dapat lebih mudah untuk dipahami dan dikuasai; dapat memaksimalkan otak logika bagian kiri dan otak imajinasi pada bagian kanan; dapat membuat proses pembelajaran lebih hidup dan mengasyikkan dan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam mengakuisi pengetahuan. Hal ini karena menggunakan kontribusi siswa sehingga secara langsung menunjukkan penghargaan terhadap kemampuan siswa.
Pembelajaran di SMP Negeri 38 Semarang kelas VIII pada materi Cinta Tanah Air menggunakan model pembelajaran mind mapping. Adapun langkah-langkahnya, yaitu 1) mencari point penting di tiap bab dan sub bab kemudian mencacatnya di kertas atau buku. 2) Untuk membuat mind map secara sederhana diperlukan peralatan yang mendukung, misalnya kertas gambar, spidol, pensil warna, agar lebih indah dan mudah diingat. Jika ingin lebih mudah, simple dan tersedia fasilitas IT siswa bisa menggunakan power point, microsoft word dan yang lainnya yang sudah dikuasai siswa. 3) Menuliskan kalimat utama, agar lebih menarik perhatian bisa ditambahkan gambar yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. 4) Membuat cabang untuk tiap judul, hal ini berguna untuk memastikan ada ruang yang cukup untuk menuangkan gagasan dalam bentuk mind map sampai judul terakhir. 5) Membuat cabang sub judul pada setiap judul. 6) Memodifikasi warna yang berbeda untuk setiap judulnya. 7) Menggunakan hanya satu kata/frase, hal ini untuk memudahkan siswa dalam mengingat.
Melalui pembelajaran mind mapping diharapkan pembelajaran PPKn menjadi menyenangkan, penuh makna dan tidak menjadi beban bagi siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa dapat lebih efektif, cepat memahami materi yang dipelajari. Dengan menggunakan kontribusi siswa secara langsung menunjukkan penghargaan terhadap kemampuan siswa. (ks/ida)
Guru PPKn SMPN 38 Semarang