RADARSEMARANG.COM, Pendidikan Anak Usia Dini di TK PDK II Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung merupakan pendidikan yang sangat penting, anak usia dini memerlukan bimbingan dan stimulasi yang tepat untuk bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun perkembangan anak usia dini meliputi lima aspek perkembangan. Aspek perkembangan tersebut yaitu perkembangan fisik-motorik, bahasa, kognitif, nilai agama dan moral, serta sosial-emosional. Kelima aspek perkembangan tersebut perlu distimulasi dengan tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu aspek perkembangan yang perlu mendapatkan rangsangan dan perhatian khusus adalah aspek perkembangan kognitif.
Perkembangan kognitif seringkali diartikan sebagai perkembangan berpikir. Kognitif memiliki arti yang luas mengenai berpikir dan mengamati yang akan menjadikan anak memperoleh pengetahuan (Soemiarti, 2003: 27). Pendidikan merupakan proses komunikasi yang mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan-keterampilan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat dari generasi ke generasi (Dwi Siswoyo, 2008: 25).
Proses berpikir ini melibatkan proses pengamatan, ingatan dan pemecahan masalah. Tahap berpikir kognitif anak menurut Bruner (dalam Pitadjeng, 2006: 29) melalui tiga tahap yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif yaitu anak belajar melalui objek konkret secara langsung, tahap ikonik belajar melalui gambaran dari objek nyata, dan pada tahap simbolik anak dapat belajar melalui simbol-simbol.
Bahwa melalui bermain kartu angka bergambar, anak dapat mengenal lambang bilangan dan meningkatkan kemampuan anak di TK PDK II Ngadirejo. Kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan kemampuan anak untuk mengenal simbol-simbol bilangan. Mengenal lambang bilangan penting untuk dikembangkan karena merupakan dasar kemampuan matematika pada anak. Anak dikatakan mengenal lambang bilangan dengan baik apabila anak tidak sekadar menghafal lambang bilangan, akan tetapi telah mengenal bentuk dan makna dari bilangan tersebut dengan baik.
Penulis menemukan kendala pada anak di TK PDK II Ngadirejo terkait dengan kemampuan mengenal lambang bilangan. Dari dua belas anak di Kelompok A, ditemukan tiga anak perempuan dan tujuh anak laki-laki belum bisa mengenal lambang bilangan dengan baik. Anak mengenal lambang bilangan sebatas hafalan, sehingga anak masih terbalik-balik dalam menyebutkan lambang bilangan. Proses membilang anak juga belum tepat yaitu ketidaksesuaian antara pengucapan dengan jumlah benda yang dihitung. Anak juga masih kesulitan dalam membedakan lambang bilangan antara 6 dan 9.
Pembelajaran yang dilakukan untuk mengenalkan lambang bilangan pada TK PDK II Ngadirejo yaitu langsung mengenalkan lambang bilangan sebelum melalui tahap mengenal konsep bilangan terlebih dahulu, sehingga penguasaan konsep bilangan anak belum matang. Pembelajaran yang dilakukan juga masih bersifat abstrak.
Media pembelajaran memudahkan anak dalam memahami sesuatu yang bersifat abstrak seperti mengenal lambang bilangan. Media pembelajaran yang digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan bisa berupa benda tiruan atau gambar dari materi yang akan disampaikan kepada anak. Salah satu media yang tepat dan menarik untuk memudahkan anak dalam mengenal lambang bilangan adalah media kartu angka bergambar.
Kartu angka bergambar adalah kartu yang berisi lambang bilangan disertai dengan gambar yang jumlahnya sesuai dengan lambang bilangan yang tertulis pada kartu tersebut. Kartu angka bergambar ini merupakan suatu media yang dapat membantu mengenalkan lambang bilangan.Dengan demikian upaya melakukan peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui bermain kartu angka bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak –anak mengenal lambang bilangan 1-10 dengan benar.
Tahap praoperasional menurut teori Piaget (dalam Desmita, 2010: 130) difokuskan pada keterbatasan pemikiran anak. Anak pada tahap praoperasional masih pada tahap berpikir konkret. Anak akan mudah mempelajari suatu hal yang bersifat konkret atau nyata. Sementara itu, anak masih terbatas untuk berpikir hal-hal yang bersifat abstrak.
Kartu angka bergambar merupakan media yang tepat digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan. Bermain kartu angka bergambar membantu anak yang masih berpikir kongkret dan memiliki keterbatasan pemusatan perhatian. Dengan demikian bermain kartu angka bergambar merupakan cara yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan anak mengenal lambang bilangan. (*/ton)
Guru TK PDK II Ngadirejo Kec Ngadirejo, Kab. Temanggung