33.1 C
Semarang
Tuesday, 7 October 2025

Kegiatan Literasi dengan One Day One Journal

Oleh : Maya Anita Sari, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2019 sampai saat ini sangat berdampak pada banyak sektor. Salah satunya yaitu dunia pendidikan. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan program belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ), yakni para siswa harus belajar dari rumah. Sehingga mengharuskan adanya kerja sama yang dilakukan antara guru dan orangtua dalam membimbing anak. Namun pembelajaran jarak jauh tidak serta merta berhasil. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya minat membaca anak dalam memahami materi pembelajaran.

Kenyataannya selama hampir dua tahun ini didapatkan bahwa siswa mengalami learning loss. Guru Besar Universitas Islam Negeri (UII) Edy Suandi Hamid mengatakan secara sederhana learning loss adalah hilangnya kemampuan akademik pengetahuan atau keterampilan oleh peserta didik.
Artinya siswa mengalami kekurangan atau kehilangan pengetahuan dan keterampilan secara akademis. Sehingga guru harus melakukan strategi untuk menumbuhkembangkan kembali kemampuan siswa dengan cara yang efektif yaitu dengan melakukan gerakan literasi.

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Menurut UNESCO, literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, terutama dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks diperoleh oleh siapa dan dari siapa.

Berdasarkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 yang diterbitkan pada Maret 2019, Indonesia berada di urutan ke -74 dari 79 negara dalam kategori kemampuan membaca, matematika, dan sains. Oleh sebab itu pemerintah semakin gencar melaksanakan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Literasi baca tulis adalah salah satu dari enam literasi dasar yang dicanangkan oleh GLN (Gerakan Literasi Nasional) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2016 yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015 tentang Budi Pekerti. Gerakan literasi membaca dan menulis harus ditanamkan agar menjadi bagian budaya masyarakat. Gerakan literasi membaca dan menulis di sekolah dasar merupakan gerakan yang menjadi satu kesatuan penting yang menjadi fondasi bagi pendidikan siswa di lembaga formal.

Diperlukan suatu gagasan dan kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan optimalisasi kegiatan literasi pada siswa selama menjalankan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman. Pada siswa kelas 4 di SDN Secang 2 telah dilakukan pembiasaan kegiatan literasi untuk meningkatkan pemahaman dengan menggunakan ODOJ (One Day One Journal). Setiap akhir pembelajaran siswa akan menuliskan rangkuman atau jurnal pembelajaran harian tentang apa saja yang sudah siswa baca, simak, dan pahami dari materi dan tugas yang guru berikan. Sehingga akan mengoptimalisasikan kegiatan literasi siswa selama menjalankan pembelajaran. Kegiatan literasi menggunakan ODOJ tidak hanya dilakukan saat jarak jauh, tetapi juga dilakukan pada saat pembelajaran luring.

Setelah dilakukan pembiasaan kegiatan literasi dengan ODOJ, hasilnya anak menjadi lebih semangat membaca dan menulis. Sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik dan hasil belajar pun lebih meningkat. Orangtua pun mendukung putra-putri mereka untuk berliterasi membaca dan menulis. Diharapkan salah satu gagasan dan langkah kecil ini bermakna untuk anak, masa depan anak, dan masa depan Indonesia demi menyongsong generasi emas 2045. (mj/lis)

Guru SDN Secang 2, Kec. Secang, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya