28 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Memahami Bakat dan Minat Peserta Didik untuk Mendukung Keberhasilan dalam Mengelola Kelas

Oleh : Sumarlan, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kegiatan pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan tentu diharapkan semua guru dalam mengelola kelas. Berbagai teknik dan metode pembelajaran diterapkan demi menghidupkan kelas dan supaya tujuan pembelajaran tercapai. Dalam teori behavioristik dijelaskan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Dengan kata lain belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons (Teori Belajar, Hamzah Uno, 7:2006).

Dalam kelas yang heterogen, tentunya background kemampuan siswa berbeda satu dengan yang lainnya. Demikian juga dengan bakat dan minat tiap idividu siswa, tentu saja bervariasi. Contoh, siswa A mempunyai bakat menggambar, maka siswa A akan sangat antusias ketika mengikuti pelajaran seni.

Siswa B mempunyai bakat berhitung, maka siswa B akan sangat menyukai pelajaran matematika ataupun pelajaran eksak lainnya. Jika demikian, dalam suatu mata pelajaran tertentu, yang perlu kita garis bawahi adalah ‘stimulus’ apa yang tepat bagi para siswa yang kenyataannya memiliki bakat dan minat yang berbeda beda sehingga respons yang dihasilkan signifikan.

Menurut Notoatmodjo (1997) bakat adalah suatu kemampuan manusia (achievemment, capacity, dan aptitude). Sedangkan minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas (Hilgar & Slameto, 1988 : 59). Berdasar pada bakat dan minat siswa, guru dapat memanfaatkan sebagai modal untuk mengelola kelas, Terdapat beberapa fungsi dari minat dalam belajar, di antaranya sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar.

Kemudian minat dalam belajar menjadi pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan, dan juga sebagai penentu arah perbuatan siswa yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai (Supardi U.S : 76). Supaya lebih spesifik, kita contohkan pengelolaan kelas dengan memanfaatkan bakat/ minat siswa di kelas biologi : siswa melakukan diskusi dan presentasi dalam menyampaikan hasil kerja kelompok misalnya proyek percobaan ingenhouze untuk melacak adanya oksigen dalam proses fotosintesa.

Metode ini sesuai bagi siswa yang memiliki bakat verbal, dan bakat mekanik siswa menggambar organ tubuh manusia, tumbuhan maupun bunga dengan mengidentifikasi bagian bagian dengan nama latin. Kegiatan ini sesuai bagi siswa dengan bakat abstrak, dan bagi siswa yang memiliki bakat atau minat di bidang bahasa atau linguistik.

Dari berbagai contoh pengelolaan kelas yang memanfaatkan bakat dan minat siswa tersebut, dapat kita tarik manfaatnya yaitu belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan bagi siswa, karena tidak merasa terbebani. Teknik mengajar menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan. Siswa mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan kemampuannya sesuai minat/bakatnya. Siswa lebih menghargai kemampuan teman yang berbeda-beda.

Persentase pencapaian tujuan pembelajaran lebih tinggi, karena setiap siswa menguasai materi yang diberikan yang berujung kepada nilai akademis yang lebih baik. Kelas menjadi lebih hidup dan dinamis. Oleh karena itu bisa kita simpulkan bahwa memahami bakat dan minat peserta sangat bermanfaat bagi proses belajar mengajar yang lebih baik. (mj/lis)

Guru Biologi SMA Islam Sudirman Tembarak, Kabupaten Temanggung


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya