34 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Pentingnya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

Oleh :Kumpul, S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat strategis untuk membentuk kepribadian umat dan bangsa (peserta didik) yang tangguh. Baik dari segi moralitas maupun dari aspek sains dan teknologi.

Namun, kenyataan pembelajaran PAI di sekolah menjadi sorotan para pakar pendidikan. Mereka menilai PAI kurang berhasil dalam menanamkan nilai-nilai moral dan agama kepada peserta didik. Hal ini dapat dilihat maraknya terjadi patologi sosial pada remaja (pelajar). Seperti penyalahgunaan narkoba, aksi pembegalan, pergaulan bebas dan tawuran, serta penyakit sosial lainnya.
Disamping itu, pengembangan pembelajaran PAI sekarang kurang merespon perkembangan zaman revolusi industri 4.0. Padahal apabila kita lihat realitanya, peserta didik sekarang umumnya sangat akrab dengan alat digital. Seperti handphone, laptop, dan alat digital lainnya. Sebagai pendidik PAI yang responsif, harusnya bisa inovatif dan kreatif mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan dunia anak-anak sekarang.

Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan peserta didik tentang ajaran agama Islam. Sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi. Oleh karena itu, berbicara pendidikan agama Islam, baik makna dan tujuannya harus mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam. Tidak dibenarkan melupakan etika dan moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia, yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat.

Peranan guru dalam pembelajaran sangat besar. Guru harus mampu mewujudkan pembelajaran aktif. Artinya peserta didik diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Dapat mampu meningkatkan keterlibatan mental peserta didik dalam proses pembelajaran, emosional, spiritual dan intelektual. Selain itu guru harus menjadi mitra belajar bagi peserta didik. Guru bertanggung jawab meningkatkan situasi yang dapat mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab peserta didik dalam suasana aktif. Sehingga pembelajaran akan mudah dipahami dan berpusat pada peserta didik.

Dalam keadaan normal, kemampuan berfikir anak usia Sekolah Dasar berkembang berangsur-angsur. Jika sebelumnya daya pikir bersifat imajinatif dan egosentris, maka masa ini daya pikir anak berkembang ke arah berpikir konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat. Sehingga benar-benar berada dalam suatu stadium belajar. Menurut teori Piaget, pemikiran anak Sekolah Dasar disebut sebagai pemikiran operasional konkrit. Artinya aktivitas mental lebih bisa difokuskan pada objek-objek peristiwa nyata atau konkret. Dalam memahami alam sekitarnya mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi dari panca indera, karena anak mulai mempunyai kemampuan membedakan apa yang tampak mata dengan kenyataan sesungguhnya.

Perkembangan emosi, sejak masuk Sekolah Dasar, keinginan anak untuk menjadi anggota kelompok dan dapat diterima kelompok sebayanya semakin meningkat. Keterampilan sosial menjadi penting. Terutama mengenai peran sosial. Anak memusatkan perhatian untuk dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan teman-teman sebayanya. Anak belajar untuk memberi dan menerima diantara teman-temannya dan berkeinginan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan kelompok. Pada masa ini, pengertian anak tentang baik- buruk, norma-norma aturan serta nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya menjadi bertambah dan lebih fleksibel.

Melalui pendidikan agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan. Khususnya memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan dalam pergaulan masyarakat. Baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. (kj1/fth)

Guru SDN Bodas Kandangserang Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya