31 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Mempelajari Keragaman Sosial Budaya dengan Vaksin

Oleh: Khomsatun Zakia, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia sangat bervariasi. Mulai dari bahasa, rumah adat, pakaian adat, kesenian daerah, agama, dan masih banyak lagi. Mempelajari keragaman sosial budaya bagi sebagian besar peserta didik tidak mudah. Terutama bagi peserta didik Sekolah Dasar. Pembelajaran yang dilaksanakan semestinya harus menarik agar peserta didik dapat mengenal, memahami, mencintai, dan mau menjaga keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia dengan baik.

Dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya tidak hanya secara verbal saja, tetapi diperlukan media. Media sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar peserta didik. Penggunaan media dapat memperjelas materi yang disampaikan. Efisiensi waktu dan tenaga juga menjadi salah satu manfaat dari penggunaan media. Peserta didik akan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, penggunaan media dalam pembelajaran sangat membantu dalam pencapaian tujuan belajar.

Rudi Susilana (2017: 3) menjelaskan pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi dan media merupakan bagian dari komunikasi. Lesle J. Briggs (1976) menyatakan, media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran media merupakan bagian penting agar dapat memaksimalkan hasil belajar.

Pada pembelajaran di kelas V SD terdapat kompetensi dasar tentang menelaah keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia. Di SDN Sariglagah Kabupaten Batang pada kompetensi dasar ini pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan Vaksin. Vaksin yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan Video Animasi, Kartu, dan Presentasi Individu. Kegiatan pembelajaran diawali dengan memperlihatkan video animasi tentang keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia. Dalam kegiatan ini peserta didik menyimak dan diberi kesempatan bertanya jawab tentang video yang ditampilkan.

Langkah berikutnya, penggunaan kartu. Peserta didik dibentuk kelompok kecil terdiri tiga sampai empat peserta didik. Kelompok ini dibentuk secara heterogen. Dalam satu kelompok mendapatkan tiga amplop kartu bergambar tentang pakaian adat, rumah adat, makanan khas, atau tari tradisional sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Antara kelompok satu dan lainnya mendapatkan kartu gambar yang sama. Kemudian, kelompok diminta mengamati kartu gambar dan membaca teks penjelasan pada kartu tersebut.

Pada saat anak mempelajari kartu gambar, dalam satu kelompok dapat saling membantu. Selanjutnya, peserta didik ditunjuk ke depan secara individu. Peserta didik mempresentasikan kartu gambar yang didapatkan dari guru kemudian memasangkan pada peta yang tersedia di depan kelas. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Peserta didik yang terbaik mempresentasikan di depan kelas mendapatkan point dan reward. Begitu pula bagi kelompok yang anggotanya mendapatkan poin terbanyak juga mendapatkan reward.

Selama kegiatan pembelajaran dengan Vaksin, anak terlihat lebih antusias. Kegiatan mempresentasikan materi secara individu melatih kecakapan berbicara dan keberanian peserta didik. Selain itu, kerjasama kelompok yang terbentuk secara heterogen mendidik anak agar mau berteman dan bekerja sama dengan siapa saja. Dengan demikian, keragaman sosial telah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai dengan maksimal. (wa1/fth)

Guru Kelas SDN Sariglagah Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya