32 C
Semarang
Sunday, 13 April 2025

Meningkatkan Kreativitas Siswa Memahami Sistem Pemerintahan Desa dengan Snowball Throwing

Oleh : Sumiyati, SP.d.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Snowball throwing adalah salah satu model pembelajaran yang memiliki tipe aktif (active leaning) yang dalam implementasinya siswa melempar bola kertas, di dalamnya ada pertanyaan yang harus dijawab siswa lain. Model ini mengharuskan siswa untuk terlibat secara proaktif (Asrori dalam Austina, 2013).

Saat pelaksanaan pembelajaran ini guru bertugas sebagai pembimbing agar pembelajaran bisa terkendali sesuai dengan tujuan kompetensi dasar. Bagaimana memanfaatkan model snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar PKn sehingga meningkatkan kreativitas belajar PKn tentang sistem pemerintahan desa.

Terjadi peningkatan kreativitas dan hasil belajar PKn dengan akumulasi hasil belajar siklus pertama 23.34 persen dan pada siklus kedua 26,67 persen. Terjadi perubahan kreativitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Pembelajaran model snowball throwing dipakai untuk semua jenjang baik kelas rendah maupun kelas atas. Yaitu kelas 1 sampai kelas 6 di SDN Kalijoso, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

Model ini gunakan untuk semua mata pelajaran dari PKn, matematika, IPA maupun PJOK di semester 1 tahun 2017/2018 hasil tes formatif 11 siswa memperoleh nilai di atas 75 atau hanya 37,7 persen yang memahami konsep sitem pemerintahan desa. Sebab anak tidak beri motivasi dan tidak dilibatkan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Rendahnya kreativitas belajar PKn dan hasil belajar PKn tentang sistem pembelajaran yang tidak memberikan umpan balik. Karena siswa belum dilibatkan dalam belajar mengajar.

Model snowball throwing mampu meningkatan kreativitas pembelajaran PKn di kelas 3 SDN Kalijoso dan menyelesaikan masalah sesuai materi pembelajaran di kelas 3 dalam kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran ini melatih siswa lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju dari yang dibuat dari kertas dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.

Model snowball throwing adalah paradigma pembelajaran efektif yang merupakan rekomendasi UNESCO yakni : belajar mengetahui (leaning know), belajar bekerja (learning to do) belajar hidup bersama (learning to live together) dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be) (Depdiknas, 2001).

Model snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali pembetukan kelompok. Ketua kelompok mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Model snowball throwing memiliki kelebihan di antaranya ada unsur permainan yang menyebabkan metode ini lebih menarik perhatian siswa. Untuk menciptakan murid memperbaiki kesalahan sehingga bisa kembali pada kedisiplinan dengan karakter yang lebih baik diperlukan restitusi.
Restitusi adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain.

Restitusi membantu murid memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai. Melalui restitusi, ketika murid berbuat salah, guru akan menanggapi dengan cara yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi internal memperbaiki kesalahan. Dan mendapatkan kembali harga dirinya. Sehingga dengan penerapan tersebut proses belajar mengajar akan semakin bermakna. (mj/lis)

Guru SDN Kalijoso, Kec. Windusari, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya