26 C
Semarang
Thursday, 17 April 2025

Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menanggani Kenakalan Siswa SMP

Oleh : Praptiningsih, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sekolah merupakan wadah atau rumah kedua bagi siswa dalam menempuh pendidikan secara formal setelah orang tua sebagai pendidik utama di rumah. Guru sebagai pendidik yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik. Guru bimbingan dan konseling merupakan unsur pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas, dengan berbagai layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa masing-masing.

Guru bimbingan dan konseling adalah pendidik, karena itu konselor sekolah harus berkompeten sebagai pendidik yang memiliki karakteristik dapat menunjang kualitas pribadi guru bimbingan dan konseling. Landasan dan wawasan kependidikan menjadi salah satu kompetensi dasar konselor sekolah. Konselor sekolah adalah seorang profesional, karena itu layanan bimbingan dan konseling harus diatur dan didasarkan kepada regulasi perilaku yang profesional.

Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah membina dan mendidik anak-anak bangsa untuk memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, untuk itu diperlukan peran guru bimbingan dan konseling dalam mengarahkan agar siswa terhindar dari kenakalan remaja dan mampu memiliki pemahaman komunikasi yang baik, mampu mewujudkan perilaku yang sesuai dengan keadaan masyarakat dan sekolah.

Adapun jenis-jenis kenakalan yang terjadi pada siswa SMP yaitu membolos, merokok, pemalakkan, berpacaran, menyontek, unggah gambar atau video yang tidak baik, ramai pada saat pelajaran berlangsung, pemakaian atribut yang tidak sesuai dengan aturan sekolah, bicara tidak sopan, tidak mengerjakan tugas dan terlambat datang ke sekolah. Penangganan kenakalan pada siswa harus terlebih dahulu mengetahui awal masalah dan kasus, pengembangan ide-ide tentang rincian masalah dan kasus, penjelajahan yang lebih lanjut tentang segala seluk beluk masalah dan kasus dan akhirnya dapat mengusahakan upaya-upaya masalah dan kasus untuk mengatasi atau memecahkan sumber pokok permasalahan.

Guru Bimbingan Konseling secara intens harus bisa menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dalam memaksimalkan hasil layanan. Siswa tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan masa usia yang rentan dalam proses pencarian jati diri dan meniru,d iharapkan ada sosok model yang menjadi panutan. Permasalahan kenakalan siswa bisa dilatarbelakangi masalah pendidikan keluarga yang rendah, pekerjaan dan penghasilan orang tua, pergaulan teman sebaya, perkembangan IT, dan lingkungan sekitar.

Bentuk layanan yang baik tentunya juga harus memperhatikan cara berkomunikasi yang baik dan menyenangkan, membuat ruang layanan nyaman, menjadi pendengar yang baik, memberi perlakuan serta menjadi fasilitator dan memberi motivasi yang kongkret kepada siswa. Pendekatan secara psikologis dengan melakukan layanan secara individual ataupun kelompok. Memberikan layanan bimbingan secara klasikal dalam bidang pribadi dan sosial bagi siswa yang mempunyai masalah kenakalan remaja dengan memberikan berbagai materi sesuai dengan jenis kenakalan serta memberikan peran terhadap siswa dalam pemahaman diri.

Guru Bimbingan Konseling dalam institusi pendidikan tidak dapat lepas tangan dan menyerah akan tanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan siswa yang tentunya hal itu didukung oleh segala pihak terkait di sekolah, di rumah dan lingkungan sekitar. Kenakalan yang dilakukan siawa selalu berkaitan dengan orang-orang di sekitarnya. Layanan di bidang pribadi dan sosial diharapkan dapat memberikan perubahan dari segi perilaku terhadap lingkungan, mulai menghargai satu dengan yang lain, dan motivasi oleh guru bimbingan dan konseling untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran, menjadi insan yang berbudi pekerti luhur. (kj2/ton)

Guru SMP Negeri 2 Kajen Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya