RADARSEMARANG.COM, Kata refleksi sering sekali kita mendengar dalam dunia Pendidikan. “Sebenarnya apa sih itu refleksi Pembelajaran ?”. Refleksi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruksif, pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran (ayo berbagi kemdikbud.go.id ).
Pentingnya keterampilan refleksi sebenarnya bukan hal baru, karena John Dewey seorang filsuf dunia Pendidikan dari Amerika serikat sejak 1930 menyebutkan bahwa pendidikan harus melibatkan dan memperluas pengalaman yang berkelanjutan secara terus menerus. Dalam sebuah karyanya yang berjudul “How We Think” menyebutkan bahwa refleksi adalah satu-satunya jenis pemikiran yang sangat penting untuk perubahan yang lebih baik dalam proses pembelajaran.
Sebagai seorang pendidik tentunya sudah sering berbicara dan menerapkan nilai refleksi proses pembelajaran yang kita lakukan baik dari sendiri maupun dengan teman sejawat. Namun tahukah kita bahwa peran seorang peserta didik dalam refleksi ini sangat penting, karena mereka lah yang terlibat langsung dan merasakan bagaimana proses pembelajaran yang kita lakukan sehari-hari. Kita perlu membuka ruang demokratis untuk anak anak kita agar mereka memiliki keterampilan refleksi untuk kemajuan proses pembelajaran.
Anak-anak kita sudah terbiasa dengan materi dan latihan soal, namun kita sering mengabaikan bahwa kegiatan belajar semacam ini kurang efektif dalam proses pemecahan suatu masalah. Kita seyogyanya dapat membangun penghubung pengetahuan yang dimiliki anak-anak agar belajar ini lebih bermakna dan mengena. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah membangun keterampilan refleksi pada anak didik kita.
Dari sinilah saya sebagai seorang guru SD sejak dini mengajarkan dan menanamkan kemampuan untuk melakukan refleksi dari hal yang paling kecil dan sederhana. Cara ini harus diajarkan secara terus menerus agar mereka memahami bagaimana kemajuan belajar dan bagaimana diri mereka sendiri berkembang. Dengan menuntun anak untuk melakukan refleksi pembelajaran cara ini akan menjadikan anak mampu mengenali dan mencari solusi permasalahan mereka baik yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap maupun emosional mereka.
Saya biasanya mengajak anak untuk melakukan refleksi dengan pertanyaan pemantik yang sederhana.seperti: “apa yang kalian pelajari hari ini?”. Pertanyaan ini adalah salah satu upaya untuk mengungkap apa saja yang sudah mereka tangkap dari proses belajar hari ini. Kedua, bisa dengan pertanyaan, “apa yang belum kalian pahami?” Pertanyaan kedua ini untuk merefleksi anak menemukan bagian mana yang belum mereka pahami. Untuk pertanyaan yang ketiga kita bisa menggiring anak untuk terus berpikir kritis terhadap dirinya, bagaiamana mereka mencari solusi pemecahan dan merencanakan langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan untuk perbaikan diri. Contoh pertanyaan untuk ketiga ini kita bisa bertanya dengan, “apa yang dapat membantu kalian belajar?”
Dengan menuntun anak untuk melakukan refleksi pembelajaran secara terus menerus dan konsisten ini akan menjadi kebiasaan yang sangat baik sehingga anak akan terbiasa berpikir kreatif mencari, menemukan dan menerapkan. Dengan begini secara otomatis dalam kehidupan sehari-hari mereka akan terlatih untuk selalu berpikir dan mencari sendiri pemecahan dengan kebiasaan refleksi. Kebiasaan ini terlihat biasa tetapi apabila dilakukan secara konsisten akan menghasilkan perkembangan pemikiran anak yang luar biasa. Kalau tidak dari sekarang kapan lagi?. (kj2/ton)
Guru SDN 02 Krasak, Kab. Pekalongan