26 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Pelantikan Bantara Merubah Perilaku Anak

Oleh : Cipta Andy Sulistyawan, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pada jenjang Penegak, peserta didik baru memasuki dunia yang berbeda. Selama tiga tahun memakai seragam putih biru (masa SMP) peserta didik naik tingkatan memasuki dunia putih abu-abu. Perubahan yang dialami peserta didik sangatlah jelas terlihat.

Dari sisi seragam menunjukkan perbedaan, begitu juga dengan pemikiran. Di SMA salah satu ekstrakurikuler wajib adalah Pramuka. Kepramukaan menjadi daya tarik peserta didik. Karena kegiatannya di luar kelas. Kegiatan kepramukaan sangat mendidik, melatih keterampilan dan kecakapan. Hal ini untuk membekali anak-anak setelah lulus SMA.

Dunia Kepramukaan juga mengalami perubahan. Di SMP peserta didik memasuki Penggalang. Setelah SMA anak anak menjadi Penegak. Penegak merujuk pada proses masa perjuangan yaitu proses penegakkan kemerdekaan Indonesia. Pramuka Penegak berusia rentang antara 16 tahun – 20 tahun. Di SMA sebelum memasuki Penegak ada tingkatan yang harus dilalui. Pertama menjadi tamu Ambalan. Biasanya ini akan dilakukan perkemahan Penerimaan tamu Ambalan (PTA).

Satuan terkecil dalam Penegak disebut Sangga. Para pemimpin Sangga dan wakil pimpinan Sangga membentuk Dewan Ambalan. Dewan Pimpinan Sangga akan diketuai Pradana Putra dan Pradana Putri. Di Dewan Ambalan ada 2 tingkatan, yakni Penegak Bantara dan Penegak Laksana. Untuk menjadi Penegak Bantara, Ambalan harus menyelesaikan syarat kecakapan khusus (SKU). Adapun syarat-syarat SKU Penegak Bantara terdiri 5 unsur pengembangan yaitu Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.

Bantara yang berarti Bantuan Tenaga Rakyat harus siap berbakti di tengah tengah masyarakat dan menjaga kelestarian Pancasila, Tri Satya dan Dasa Dharma. Kegiatan Bantara lebih dititik beratkan pada kegiatan sosial dan terjun langsung ke masyarakat. Dari sinilah perilaku Bantara akan terbentuk dengan sendirinya menjadi pribadi lebih baik dibandingkan tingkatan sebelumnya. Setelah menjadi Bantara sikapnya menjadi lebih tenang, tanpa pamrih dan ikhlas dalam menjalankan tugas serta riang gembira.

Selain contoh tersebut, seorang Bantara dituntut dapat terjun langsung ke dalam masyarakat tanpa menunda pekerjaan. Ini sangatlah positif dikarenakan diusia peserta didik rentang 16 sampai 20 tahun biasanya suka nongkrong. Apalagi dengan adanya pandemi siswa dituntut untuk menggunakan aplikasi dalam penggunaan Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ). Mau atau tidak mau setiap hari menggunakan Handphone. Tanpa ada bimbingan dan pengawasan, tidak sedikit peserta didik terbuai dengan game. Kebosanan anak-anak menjadikan gabut akan materi yang disampaikan melalui Pembelajaran Jarak Jauh. Di satu sisi jika kita lebih mengaktifkan kegiatan anak-anak untuk terjun ke masyarakat akan mengurangi rasa gabut yang dialami para peserta didik.

Disinilah peranan kita sebagai Pendidik untuk memotivasi peserta didik mengaktifkan kegiatan kepramukaan. Karena pada dasarnya seorang Bantara waktunya lebih banyak digunakan kepentingan masyarakat. Hal ini dapat membentuk pribadi lebih kuat dan berkarakter serta peduli terhadap lingkungan. Selain itu Bantara akan menumbuhkan sikap percaya diri dan loyal terhadap pekerjaan yang dibebankan. (ks/fth)

Guru Fisika / Pembina Pramuka SMAN 1 Bergas, Kabupaten Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya