RADARSEMARANG.COM, BIMBINGAN dan konseling merupakan dua pengertian yang berhubungan dengan makna pemberian bantuan. Bimbingan dapat diberikan kepada siswa atau kelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam pendidikan, memilih jurusan, maupun kesulitan pribadi serta penyesuaian diri dengan masyarakat dan lingkungannya. Bimbingan konseling ini mengacu pada tujuan agar terwujudnya perilaku yang baik kepada para siswa yang didapat dari guru bimbingan konselingnya agar memiliki kepribadian yang baik untuk masa depan. Tugas guru pada pengertian bimbingan konseling ini adalah untuk memoles kepribadian mereka.
Di jenjang sekolah, bimbingan konseling akan membantu siswa dalam menangani berbagai masalah atau hal-hal lain di luar praktik belajar dan mengajar. Tak heran jika banyak siswa yang diarahkan untuk ke bimbingan konseling ketika memiliki masalah baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Tujuannya, agar pengertian bimbingan konseling ini mampu mendukung pencapaian masa depan siswa, selain tujuan pendidikan dan pengajaran yang siswa dapatkan di dalam sekolah. Meski demikian, praktik bimbingan konseling ini juga harus dibarengi dengan upaya siswa memaksimalkan kemampuan mereka masing-masing dalam menyelesaikan masalah.
Dalam melakukan kegiatan bimbingan konseling, guru dapat menggunakan beberapa model pembelajaran yang menarik untuk siswa. Adapun model pembelajaran bimbingan yang bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran siswa, salah satu contohnya yaitu menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran ini dapat menjadi alternatif efektif dalam pembelajaran bimbingan konseling.
Penerapan pembelajaran bimbingan konseling model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama, bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antarkelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games). Yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah, lembut, dan santun. Setelah selesai kerja kelompok, sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi kelas. Jika waktunya memungkinkan, TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan atau dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport.
Adapun tahapan kegiatan pembelajaran TGT adalah sebagai berikut, a) buat kelompok siswa heterogen 4 orang, kemudian berikan informasi pokok materi dan mekanisme kegiatan. b) Siapkan meja turnamen secukupnya, misal 10 meja dan untuk tiap meja ditempati 4 siswa yang berkemampuan setara. c) Selanjutnya adalah pelaksanaan turnamen, setiap siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu tertentu (misal 3 menit). Siswa bisa mengerjakan lebih dari satu soal dan hasilnya diperiksa dan dinilai, sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor kelompok asal. Siswa pada tiap meja turnamen sesuai dengan skor yang diperolehnya diberikan sebutan (gelar) superior, very good, good, medium. d) Bumping, pada turnamen kedua (begitu juga untuk turnamen ketiga-keempat dst), dilakukan pergeseran tempat duduk pada meja turnamen sesuai dengan sebutan gelar tadi, siswa superior dalam kelompok meja turnamen yang sama, begitu pula untuk meja turnamen yang lainnya diisi oleh siswa dengan gelar yang sama. e) Setelah selesai hitunglah skor untuk tiap kelompok asal dan skor individual, berikan penghargaan kelompok dan individual. Dengan menggunakan metode TGT ini diharapkan pembelajaran BK dapat berjalan dengan baik, lancar, dan menyenangkan. (bat2/ida)
Guru BK SMPN 19 Semarang