28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Media Dongeng

Oleh: Mustaghfirin, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dunia dongeng merupakan dunia yang menakjubkan, terutama untuk anak-anak. Melalui dongeng, komunikasi dan kedekatan emosional akan terbentuk antara pendongeng dengan pendengar dongeng. Transfer nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah dongeng dapat dipahami dengan cara mendongeng. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses kegiatan yang melibatkan antara guru dan siswa melakukan pembelajaran dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai, khususnya untuk pembelajaran mendongeng, maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan mendongeng, dan guru harus mampu mempersiapkan komponen-komponen penunjang pembelajaran, mulai dari menjabarkan kurikulum hingga membuat skenario pembelajaran di kelas. Pembelajaran dengan mengintegrasikan media, dianggap lebih efektif dibandingkan dengan tanpa mengintegrasikan media, apalagi pada tingkat pendidikan dasar.

Kisah dongeng membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi. Imajinasi dan fantasi adalah sebuah proses kejiwaan yang sangat penting. Rasa ingin tahu ini sangat penting bagi perkembangan intelektual anak. Penyampaian pesan moral dapat dilakukan melalui nilai-nilai positif melalui isi dongeng, biasanya lebih didengarkan anak. Karena anak senang mendengarkannya, maka secara otomatis pesan-pesan yang kita selipkan kemudian didengarkan anak dengan senang hati. Namun terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru agar siswa tetap memiliki ketertarikan terhadap dongeng yang disampaikan.

Dongeng dapat dinikmati beberapa kalangan, mulai anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Pesan moral yang disampaikan dalam dongeng biasanya merupakan petunjuk bertingkah laku di masyarakat, ajaran baik dan buruk, tidak boleh sombong dan durhaka, bermakna dan penuh suri tauladan, dan berbagai kegembiraan, kebahagiaan, kesedihan, kemalangan, dan derita. Melalui pesan moral juga dapat melatih perasan emosi, menghayati berbagai lakon di kehidupan manusia dan dapat berperan dalam proses pembentukan watak seorang anak. (Sudarmadji, dkk. 1992:4).

Bagi siswa usia sekolah dasar (SD), ternyata mendongeng masih tetap selalu dinantikan. Cerita atau dongeng adalah salah satu media komunikasi guna menyampaikan beberapa pelajaran atau pesan moral kepada anak. Mendongeng bisa menjadi aktivitas berkomunikasi dengan anak yang mudah dan murah.

Siswa kelas V SD Negeri 1 Sumbersari, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal mengalami kecenderungan anak kurang memperhatikan guru waktu pembelajaran. Hal ini dikarenakan dampak negatif dari proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kurang lebih dua tahun lamanya menerpa Indonesia. Pembelajaran jarak jauh dielu-elukan bisa meningkatkan interaksi belajar antara pembelajar dengan pengajar, memungkinkan belajar di mana saja dan kapan saja, menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas, mempermudah penyimpanan dan penyempurnaan dalam belajar, dan membangun komunitas.

Fakta di lapangan banyak didapati siswa yang asyik main game, keluyuran saat jam pembelajaran. Oleh sebab itu, guru membuat salah satu media yang sangat efisien dari segi biaya dan mudah dalam melaksanakannya, yaitu pemanfaatan media cerita atau dongeng merupakan salah satu media komunikasi untuk menyampaikan beberapa pelajaran atau pesan moral kepada anak. Maka perlu dikembangkan pendidikan berbasis budaya lokal yang positif. Salah satu caranya adalah dengan mengenalkan dan membiasakan anak untuk mendengarkan, membaca cerita-cerita rakyat yang ada di daerahnya. Penyadaran nilai moral anak sangat tepat jika dilakukan melalui cerita atau dongeng. Sebab, dongeng merupakan media efektif untuk menanamkan nilai dan estetika kepada anak, sekaligus meningkatkan motivasi belajar siswa. (kd/aro)

Guru Kelas 5 SD Negeri 1 Sumbersari, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya