28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Pelaksanaan Blended Learning di Taman Kanak-Kanak

Oleh: Khabibah, S.Pd, M.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, terjadi perubahan yang signifikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus ini pemerintah mengeluarkan kebijakan. Kebijakan pertama dengan keluarnya SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Terakhir keluarnya SKB 4 Menteri tentang kebijakan pendidikan pada masa darurat Covid-19.Semenjak diberlakukannya kebijakan tersebut, maka mengubah pola pembelajaran, yaitu dari pola tatap muka (face to face) ke pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan juga pembelajaran campuran yaitu Blended learning.

Blended learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran melalui online (komputer/HP) dengan tatap muka yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di sekolah dengan harapan siswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individu atau kelompok menurut kemampuan masing-masing. Walaupun pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran blended learning, namun kualitas pendidikan kita harapkan tidak mengalami penurunan dari biasanya. Dalam situasi keterbatasan ini, maka perlu melakukan berbagai trik.

Bagaimana mengoptimalkan potensi dan kompetensi guru, sehingga pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Sebab, kunci sukses dalam pembelajaran terletak pada kompetensi guru. Kompetensi guru adalah kemampuan yang dimiliki guru dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam mengajar dan mendidik di sekolah. Kompetensi yang dimiliki akan menunjukkan kualitasnya dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, dan professional dalam menjalankan fungsinya (Darmadi, 2016; Majid, 2008).

Apa itu blended learning? Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa blended learning adalah pembelajaran yang mengombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional: dengan metode ceramah, penuguasan, tanya jawab dan demontrasi), dan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi.Salah satu contoh penerapan blended learning ini saat siswa belajar menggunakan dua pendekatan sekaligus. Artinya, siswa menggunakan dua metode sistem belajar, secara daring dan juga secara tatap muka melalui video conference.

Bagaimana pelaksanaan blended learning di Taman Kanak-Kanak (TK)? Pelaksanaan blended learning di TK berbeda dengan sekolah dasar ataupun sekolah lanjutan. Hal ini dikarenakan beberapa kendala yang ada. Kendala yang sangat mendasar adalah media online yang menjadi sarana pembelajaran daring itu milik orang dan dibawa orang tuanya bekerja. Dari kendala tersebut, maka guru TK dituntut untuk kreatif dan inovatif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dan bermakna bagi siswa sesuai dengan yang diharapkan. Anak merasa senang dan tidak terbebani.

Dikarenakan media online yang digunakan siswa untuk belajar dibawa oleh orang tua, maka pelaksanaan blended learning di TK yang dilakukan guru adalah melalui video pembelajaran yang sudah dibuat terlebih dahulu sesuai tema kegiatan pada hari tersebut. Sebelum pembelajaran tatap muka dengan siswa yang hadir di sekolah, guru mengirimkan video pembelajaran tersebut di WA Grup orang tua murid. Sehingga kapanpun orang tuanya pulang anak bisa merasa belajar dengan gurunya.

Namun sebelum pelaksanaan blended learning, dibuat kesepakatan aturan pengiriman hasil karya/ kegiatan anak hari itu. Sehingga guru tidak meras mengajar 24 jam, karena harus memberikan feedback dari hasil karya anak. Dalam pemberian feedback dan penilaian yang dikirim lewat WA grup, guru tidak bisa hanya menulis di chatt pada WA. Karena anak tidak bisa/ belum bisa membaca, sehingga guru harus menggunakan aplikasi voice note (catatan/pesan suara.) Sehingga anak senang mendengarkan sendiri hasil nilainya. Dan anakpun bisa berkomunikasi langsung dengan memencet sendiri simbul dari voice note untuk berkomunikasi dengan gurunya.

Untuk yang melalui video conference dipersilakan bagi yang media online-nya ada di rumah dan bisa digunakan bersama siswa.Pelaksanaan blended learning di TK memang sangat unik dan melelahkan bagi guru TK. Keprofesionalannya sangat dituntut demi mencerdaskan anak bangsa di tengah pandemi ini. Jangan sampai terjadi learning loss pada anak usia dini sebagai kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan kesenjangan yang berkepanjangan karena pandemi dikarenakan proses pendidikan yang berlangsung secara tidak baik. (kd/aro)

Pengawas TK Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya