RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran di kelas yang biasa dilaksanakan secara klasikal tanpa adanya variasi dalam penyampaiannya, akan menimbulkan rasa bosan bagi peserta didik. Untuk mengatasi rasa bosan tersebut, guru perlu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas dengan strategi pembelajaran yang bervariasi.
Strategi pembelajaran yang dituntut saat ini adalah pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik (student centris) dalam suasana yang lebih menyenangkan.
Dalam merancang pembelajaran agar bervariasi pun perlu memilih strategi mana yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Ketepatan strategi yang digunakan akan berdampak pada antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Mereka aktif selama mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Selaras dengan Zuhairini pembelajaran aktif dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode, yang menitik beratkan kepada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa, baik yang bersifat fisik, mental, emosional, maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, efektif, dan psikomotorik secara optimal.
Menurut Hamdani (2011:243) media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 6 tentang menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan kesehatan alat reproduksi, anak-anak cenderung merasa risih atau merasa malu. Pembelajaran menjadi pasif dan membosankan. Dalam hal ini, perlu pemilihan media yang tepat untuk menyampaikan kepada peserta didik. Salah satunya menggunakan media buku zig-zag.
USAID (2014:57) mengungkapkan media buku zig-zag merupakan salah satu media untuk tulis yang memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan keterampilan dan minat menulis siswa. Dengan buku zig-zag, peserta didik lebih tertarik dan aktif dalam megikuti pembelajaran. Mereka justru lebih tertantang untuk berkreasi.
Guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai rangsangan untuk siswa mencari dan mengumpulkan informasi tentang ciri-ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan kemudian hasil pencariana peserta didik ditulis pada buku zig-zag.
Adapun langkah-langkah dalam membuat buku zig-zag, yaitu siapkan kertas A4 dilipat secara horisontal atau memanjang, potong sesuai lipatan menjadi 2 bagian. Kedua bagian kertas dapat disambung dengan lem kertas. Kemudian kertas tersebut diberi 8 titik dengan jarak yang sama. Dari titik-titik tersebut dilipat membentuk huruf Z dan menjadi 8 bagian. Dari 8 bagian tersebut terdapat 5 halaman buku.
Pada bagian depan diberi judul, halaman berikutnya diisi sesuai dengan informasi yang diperoleh peserta didik. Halaman selanjutnya diisi informasi kedua yang mereka temukan, sampai pada halaman terakhir dan informasi terakhir.. Dalam mengreasikan buku zig-zag, peserta didik juga dapat menghias atau menulis dengan berbagai warna dan bentuk sesuai keinginan mereka.
Melalui buku zig-zag ini dapat menghilangkan rasa bosan, peserta didik, merasa percaya diri, meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran tentang ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan di SD Negeri 1 Tambahrejo. Karena melibatkan kegiatan menulis dan membaca maka secara otomatis keterampilan membaca dan menulis peserta didik dapat meningkat. Hal ini dapat diterapkan pada materi lain, seperti menulis karangan atau mencari gagasan utama pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia. (kd/aro)
Guru SD Negeri 1 Tambahrejo.