RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN memiliki beberapa tujuan. Salah satunya membantu siswa mengembangkan potensinya secara maksimal. Karena itu, para orang tua memandang sekolah sebagai tempat yang membangu anaknya dalam mengembangkan kemampuannya.
Disiplin belajar merupakan kemampuan dan tekad untuk belajar secara teratur serta tidak melakukan sesuatu yang merugikan tujuan akhir dari proses belajarnya. Menurut Sobani (2002), rata-rata keberhasilan siswa karena mengikuti pola belajar yang teratur. Salah satu cara menumbuhkan kedisiplinan adalah melalui pembelajaran robotika.
Pembelajaran robotika merupakan pembelajaran yang memadukan kreativitas dan kediplinan siswa. Penguasaan konsep matematika dan statistik menjadi hal yang harus dimiliki siswa. Kemampuan sains dan pemrograman menjadi kunci keberhasilan perancangan robotik sesuai dengan tingkat usianya.
Menurut Anton (2001), robot merupakan seperangkat alat yang dapat berupa orang-orangan dan sebagainya yang bisa bergerak (berbuat seperti manusia) yang dikendalikan oleh mesin. Dalam pembelajaran robotik diperlukan kecermatan dan keakuratan data terutama pada saat pengkodean dan pemrograman robot.
Pembelajaran robotika di MIN 1 Magelang dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler seminggu sekali. Kegiatan diperuntukkan bagi siswa kelas IV. Tahap pengenalan siswa diarahkan untuk mampu membentuk model robot berjalan dari blok-blok yang sudah disediakan. Dibutuhkan kecermatan dan kedisiplinan dalam merangkai agar keseimbangan badan robot tercapai. Disajikan model bentuk robot yang terbangun dari blok-blok yang sudah disiapkan. Siswa dipersilakan memilih model robot yang sesuai dengan model pada gambar yang ditampilkan. Blok tersebut meliputi tubuh robot, anggota gerak seperti tangan dan kaki serta roda. Sedangkan komponen utama pada perakitan robot adalah modul, motor, sensor dan daya.
Pemrograman dilakukan setelah perakitan selesai dan telah sesui dengan skema. Pada tahap pemrograman ini dibutuhkan ketelitian dan kecermatan siswa dalam menuliskan kode-kode melalui perangkat komputer. Karya siswa selanjutnya dilakukan uji coba. Kegiatan dilakukan secara hati-hati dengan mengedepankan keselamatan dan kecermatan hasil unjuk kerja. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga peralatan dan produk dari kerusakan seperti hubungan arus pendek dan kebakaran atau tersengat arus listrik.
Kedisiplinan dan ketelitian siswa dalam membuat proyek sangat menentukan tingkat keberhasilan. Hal tersebut dikarenakan robot hanya bisa berfungsi bila dikerjakan dengan teliti dan cermat. Blok robotik juga mempunyai sisi yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga pemasangan harus memperhatikan sisi yang saling berkaitan. Pemasangan modul sebagi blok mesin pada robotik juga tidak kalah pentingnya. Dalam modul terdapat berbagai jalur untuk menghubungkan motor, sensor dan arus listrik. Dibutuhkan kecermatan dan ketelitian tingga dalam menyambungkan setiap komponen tersebut agar semua berfungsi dengan baik.
Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran robotika dapat diukur dalam presensi kehadiran dan keaktifan siswa. Rata-rata kehadiran siswa dalam kegiatan ini mendekati angka 90 persen. Hal ini terlihat dari presensi. Antusias siswa dan orang tua terhadap perkembangan teknologi menjadi penyebab utamanya.
Kedisiplinan siswa dalam membuat proyek sangat menentukan tingkat keberhasilan. Hal tersebut dikarenakan robot hanya bisa berfungsi bila dikerjakan dengan teliti dan cermat. Hal tersebut secara tidak langsung berimbas pada kedisiplinan siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru. Tidak hanya pada saat pelajaran robotika, namun pada saat pelajaran-pelajaran lainnya. (ump2/ida)
Guru dan Pembimbing Robotik MIN 1 Magelang