RADARSEMARANG.COM, Kelas 1 SD merupakan gerbang bagi seorang anak memasuki dunia pendidikan formal. Jika guru salah mengajar atau menyampaikan ilmu, maka akan berdampak dan berpengaruh pada pemahaman dan kemajuan siswa di masa yang akan datang. Salah satu pembelajaran awal bagi anak SD kelas 1 adalah berhitung,berhitung adalah salah satu cabang dari matematika yang mempelajari operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian.Kempuan berhitung permulaan adalah kemampuan yang dimiliki anak yang berhubungan dengan membilang, menjumlahkan, mengurangi, menambah,memperbanyak dan mengalihkan yang dilakukan secara lebih awal yang pada mulanya tidak bermakna bagi anak yang belum memahami bilangan.
Pembelajaran kelas 1 SD tentang operasi hitung bilangan ini cocok dengan media gambar dengan alasan siswa kelas 1 mudah tertarik akan gambar-gambar, sehingga diharapkan adalah motivasi belajar siswa meningkat. Sehingga nilainya akan melebihi KKM atau lebih bagus lagi. Menurut Hamdani (2011:248) media gambar merupakan media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (project visual). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (motion picture).
Media gambar adalah seluruh alat dan bahan media visual yang dapat dipakai untuk penyampaian pesan mencapai tujuan pendidikan yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Melalui media gambar siswa diarahkan untuk memahami pelajaran melalui benda konkrit, sehingga membantu pemahaman siswa terhadap materi yang mereka pelajari.
Melalui media gambar siswa diarahkan untuk memahami pelajaran melalui benda konkrit, sehingga membantu pemahaman siswa terhadap materi yang mereka pelajari. Aspek-aspek yang dinilai yaitu penjabaran dari indikator motivasi belajar siswa meliputi (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan, (d) adanya penghargaan dalam belajar, (e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan (f) danya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Siswa mempraktikkan penjumlahan dan pengurangan yang terdapat dalam media gambar sambil mengisi tabel yang disediakan. Dalam pembelajaran peneliti mengadakan observasi. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran materi sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan melalui media gambar.
Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dicapai siswa dapat diperbandingkan. Kategori pencapaian indikator dan klasifikasi telah ditentukan penulis.
Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik dengan diterapkannya media gambar. Siswa semakin aktif dan bersungguh-sungguh di dalam belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada siswa kelas 1 SD Negeri 05 Semingkir” telah terbukti kebenarannya. (tt2/aro)
Guru Kelas 1 SD Negeri 05 Semingkir