RADARSEMARANG.COM, MASA pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah merubah segala tatanan dalam kehidupan masyarakat di segala penjuru dunia. Berbagai permasalahan tidak hanya dalam bidang ekonomi. Demikian pula dalam dunia Pendidikan merasakan dampaknya. Pembelajaran yang tadinya dilakukan dengan tatap muka disekolah kemudian diganti dengan pembelajaran jarak jauh dari rumah, bukannya menyelesaikan permasalahan tapi menambah masalah bagi orang tua. Anak-anak sekarang lebih asyik dalam memainkan gawainya daripada membuka dan membaca buku pelajaran. Setiap ada tugas pun mereka malas untuk membuka buku pelajaran, lebih memilih jawaban langsung dari layar gawainya.
Ketika zona merah telah berubah menjadi zona putih maka kegiatan pembelajaran berangsur-angsur pulih Kembali, walaupun KBM nya bergantian atau 50% dari jumlah siswa yang masuk. Hal ini seperti yang terjadi pada SD Negeri 3 Meteseh untuk meningkatkan minat baca siswa para guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan literasi membaca di halaman sekolah sebelum kegiatan pembelajaran dimulai yang dijadwalkan satu minggu sekali. Selain itu para siswa diajak untuk berkompetensi membuat sudut baca kelas kreatif disetiap kelasnya masing-masing.
Salah satu cara yang kita lakukan dalam pembelajaran literasi adalah menciptakan sudut baca kreatif yang dibuat oleh guru bersama siswa. Siswa diajak untuk mendekorasi pojok kelas yang akan dijadikan sudut baca. Untuk tempat buku digunakan pralon besar yang dibelah menjadi dua, kemudian ditempel pada sudut kelas. Berbagai hiasan, tulisan dan hasil karya siswa ditempel disekitarnya. Tak lupa perpaduan warna yang kontras akan menambah daya Tarik.
Siswa juga diminta untuk menyumbangkan buku cerita baik fiksi atau non fiksi sehingga menambah khasanah buku yang ada dikelas. Dengan demikian siswa mempunyai sikap memiliki sudut baca sendiri sehingga mereka akan menjaga dan merawat buku-buku itu dengan baik. Sudut baca yang menarik akan meningkatkan minat baca siswa sehingga dapat memecah kerumunan dimasa pandemi ini.
Tugas guru disini adalah mengajarkan kepada siswa untuk belajar membaca secara mandiri. Bagaimana mengajak siswa agar menikmati suatu bacaan tanpa adanya paksaan. Penataan sudut baca yang indah dan menarik akan membuat siswa lebih betah dalam membaca. Hal ini harus di dukung dengan keragaman buku bacaan yang ada. Disini guru harus menyeleksi setiap buku yang masuk, apakah buku itu cocok untuk anak seusia SD apa tidak , di lihat dari segi manfaat dan kegunaannya.
Adapun tujuan belajar mandiri adalah menumbuhkan minat dan rasa cinta membaca, meningkatkan pemahaman suatu bacaan serta meningkatkan prestasi akademik. Dengan gemar membaca seorang anak akan serasa menemukan keasyikan di dunia lain. Sehingga mereka menemukan kesenangan di luar jam pelajaran
Dalam praktiknya Gerakan Literasi Membaca di sekolah tidak mudah dilakukan karena berbagai hal: Kurangnya sarana dan prasarana seperti buku yang belum lengkap serta sarana pendukung lainnya. Rendahnya minat baca siswa sehingga adanya sudut baca kurang dimanfaatkan secara maksimal. Kurangnya peran guru dalam membudayakan membaca
Membaca adalah Jendela Dunia. Dengan membaca akan menambah wawasan serta meningkatkan kecerdasan otak. Banyak orang cerdas selalu membiasakan membaca sebelum melakukan aktivitasnya, karena akan menumbuhkan suatu inspirasi untuk melakukan hal-hal yang baru. Dengan berkembangnya tenologi yang sangat pesat maka kita dapat membaca hal-hal yang baik melalui internet. Mari kita budayakan membaca mulai saat ini. Peran guru sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan membaca minat baca pada siswa karena merekalah nanti yang akan akan menjadi penerus bangsa Indonesia. (kd/zal)
Guru SDN 3 Meteseh