RADARSEMARANG.COM, DI zaman modern ini, siswa dituntut memiliki kompetensi mumpuni dan memiliki kreativitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tidak hanya harus mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika menengok ke siswa kelas 5 SDN 1 Tunggulsari, banyak yang tidak bisa menyelesaikan masalah jika masalah tersebut dibuat sedikit rumit (HOTS). Soal yang HOTS tersebut memang dibenci siswa, karena siswa dituntut untuk memahami soal terlebih dahulu, baru berpikir untuk mencari solusi dan menjawabnya.
Salah satunya pada materi siklus air. Siswa hanya tahu konsep, tapi jika ada masalah yang berkaitan dengan siklus air dalam kehidupan sehari-hari. siswa kesulitan untuk menyelesaikannya dan mencari solusinya. Maka dari itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat melatih siswa mencari solusi atas permasalahan yang sedang terjadi di lingkungan sekitarnya. Model pembelajaran itu adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
PBL merupakan pembelajaran berbasis masalah. Ini merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata (Arends & Kilcher, 2010).
Tahapan atau sintaks PBL menurut Arends (2008) meliputi 5 langkah berikut, 1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa. 2) Pengorganisasian siswa untuk belajar. 3) Pembimbingan penyelidikan individual ataupun kelompok. 4) Pengembangan dan penyajian hasil karya. 5) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah autentik.
Sedangkan berpikir HOTS adalah kepanjangan dari Higher Order Thinking Skill atau dikenal dengan berpikir tingkat tinggi. Menurut Wikipedia, keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS adalah kemampuan berpikir yang menerapkan pengolahan dalam kegiatan mengingat, menyatakan kembali, atau merujuk sesuatu hal. Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk menyelesaikan masalah, keterampilan berpikir kritis dan berdaya cipta, dan kemampuan berargumen serta kemampuan mengambil keputusan terhadap sesuatu hal.
Menurut (Nugroho, 2010) siklus hidrologi atau siklus air adalah proses transportasi air secara berlanjut dari laut ke atmosfer dan dari atmosfer ke permukaan tanah yang akhirnya kembali lagi ke laut. Siklus air sangat penting bagi kehidupan manusia karena berkaitan dengan kebutuhan yang sangat mendasar. Tanpa adanya air, manusia tidak akan bisa hidup. Tidak hanya manusia, makhluk hidup lain pun membutuhkan air. Masalah tentang air juga sangat banyak dalam kehidupan sehari- hari, dan membutuhkan penanganan yang segera.
Dengan demikian, dengan menggunakan model pembelajran PBL akan mampu menggiring siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir HOTS pada materi siklus air. Karena siswa akan disajikan suatu masalah yang sedang terjadi dalam kehidupan nyata dan siswa diajak guru mencari solusi dari setiap permasalahan tersebut. Kemudian menyajikan hasil penyelidikannya dalam suatu karya nyata. Laporan misalnya, lalu siswa juga melakukan analisis dan evaluasi dari setiap langkah yang telah mereka gunakan dalam mencari solusi dari pemecahan masalah tersebut, dan tentunya hal tersebut tidak lepas dari bimbingan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. (kd/ida)
Guru SDN 1 Tunggulsari, Kecamatan Brangsong