RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran di Sekolah Dasar dimulai kelas 1. Dimana siswa dihadapkan kegiatan belajar yang berbeda dengan pembelajaran di pendidikan taman kanak- kanak. Berbagai kompetensi harus dicapai seperti calistung ( baca tulis hitung). Hal ini tentu merupakan tantangan bagi guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Awal masuk sekolah tahun ajaran baru 2021/2022 secara bertahap di SDN 1 Penyangkringan Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal guru mengadakan tatap muka hanya sekadar berkenalan kepada orangtua dan peserta didik. Karena kondisi pandemi. Tetapi di masa PTM Terbatas ternyata masih banyak kejanggalan di antara peserta didik. Dan saat pembelajaran banyak siswa mengalami kesulitan dalam membaca. Ini terlihat saat pembelajaran membaca, guru menuliskan kalimat lalu peserta didik diminta membaca. Ternyata sebagian peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mengucapkan tulisan. Selain itu sebagian peserta didik belum tepat dan lancar saat membaca.
Anderson (Akhadiah 1991: 22-24) memandang membaca sebagai suatu proses memahami makna suatu tulisan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks menuntut kerjasama antara sejumlah kemampuan. Untuk dapat membaca, seseorang harus dapat menggunakan pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan diskusi dengan teman sejawat guru. Akhirnya mendapat kesimpulan perlu adanya pembelajaran secara intensif dan peningkatan kreativitas serta inovasi guru. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran kartu huruf, suku kata, dan kata (Karhusuka).
Karhusuka adalah akronim dari kartu huruf, suku kata, dan kata. Merupakan salah satu alat peraga didesain untuk meningkatkan kualitas komunikasi antara guru dan siswa. Yang akhirnya dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Menurut Exer Usman (2001:31) pembelajaran yang dilakukan sambil bermain akan lebih menarik dan menyenangkan. Karena merasa tertarik dan mengerti yang dipelajari.
Pilihan ini didasarkan pada pendapat bahwa usia peserta didik SD adalah usia bermain. Diharapkan peserta didik lebih tertarik belajar. Karena mereka belajar sambil bermain. Karhusuka berbahan kertas asturo dipotong-potong berbentuk segiempat. Setelah dipotong kertas ditulisi huruf abjad dari “a” sampai “z”. Kemudian dilaminating supaya lebih awet. Berbagai kartu suku kata, dan kartu semua dikemas sama dan di laminating.
Karhusuka bertujuan meningkatkan kemampuan membaca permulaan merangkai huruf membentuk kata yang berfokus pada aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Cara penggunaan media karhusuka dalam luring kelompok yaitu 1) Guru menjelaskan berbagai huruf, suku kata, dan kata, 2) Guru membagi kelompok belajar terdiri dua siswa, 3) Guru menuliskan huruf, suku kata, dan kata di papan tulis , 4) Siswa bersama pasangannya menyusun tulisan dari Karhusuka, 5) Guru membantu pasangan kesulitan dan memberi motivasi dan pemberian Reward berupa bintang pada siswa.
Dengan media Karhusuka, siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Tolak ukur keberhasilan dapat dilihat dari hasil penilaian. Baik proses pembelajaran maupun penilaian akhir siswa. Penggunaan media Karhusuka dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan membaca permulaan untuk siswa SD. (kd/fth)
Guru SDN 1 Penyangkringan Weleri Kendal